“Yang kedua dia bikin partai, instrumen demokrasi. Setelah dia pensiun. Dan dia setia di jalan partai politik itu,” paparnya.
“Dan akhirnya kemudian dia masuk dalam pemerintahan dan ikut ke dalam. Membangun pemerintahan setelah lama jadi oposisilah kira-kira. Itukan sebenarnya kesetiaan pada gagasan demokrasi. Yang menyebabkannya itu mungkin dia bisa menjadi tokoh pemersatu. Tokoh jalan tengah gitu loh,” tandas Fahri. (Bay/Popl)