KNews.id- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) menjadi limbah politik atas penyebutan Jokowi king of lip service.
“Menurut saya, sayang saja itu akun BEM UI dipakai hanya untuk mengulang-ulang limbah politik yang penuhi sosial media. Kecuali, memang mau jadi gerakan politik praktis,” kata Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Faldo Maldini di akun Twitter-nya @FaldoMaldini
Kata Faldo, BEM UI yang menyebut Jokowi king of lip service bisa menjadi gerakan politik praktism.
“Kecuali BEM UI memang mau jadi gerakan politik praktis,” ungkapnya.
Faldo mengatakan, selama jadi Ketua BEM UI, bersama kawan-kawan terlibat dalam setidaknya 42 kali demonstrasi. Semuanya dengan dalih gerakan moral.
“Hasilnya? Ya, hampir tidak ada tuntutan kami yang terwujud,” ungkapnya.
Ia mengatakan, Ketua BEM UI juga pernah kasih kartu kuning ke Presiden. Ya, sampai situ saja.
“Saya pernah ajak diskusi, lalu tidak pernah keliatan lagi. Paling jauh, sampai bikin group WA saja. Setelah itu, hidup kembali normal,” jelasnya. (AHM/SN)
 Universitas Indonesia (UI) menjadi limbah politik atas penyebutan Jokowi king of lip service.){kind=link}