spot_img
Kamis, April 25, 2024
spot_img

Erick Thohir: Begini Penyebab Harga Tiket Garuda Mahal

KNews – Erick Thohir: begini penyebab harga tiket Garuda mahal. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) masih dirundung masalah keuangan.

Padahal, harga tiket pesawat maskapai BUMN ini terbilang mahal dibandingkan maskapai lain.

- Advertisement -

Menteri BUMN Erick Thohir mengaungkapkan biaya sewa pesawat dari lessor yang membuat harga tiket pesawat Garuda mahal, bahkan di dunia.

Dia mengatakan, selama ini Garuda membeli pesawat tanpa ada rencana bisnis yang jelas.

- Advertisement -

Salah satunya tidak menghitungan biaya ketika rute dibuka. Sementara pesawat yang disewa jenisnya berbagai macam.

“Tidak mungkin membeli pesawat tanpa ada business plan, tanpa ada hitungan rute. Akhirnya Garuda membayar lessor termahal di dunia sampai 28 persen dibandingkan airlines lain yang hanya 8 persen,” ujar Erick di Kuliah Umum Universitas Atma Jaya, Rabu (26/1).

- Advertisement -

Apa yang terjadi di badan Garuda ini, akhirnya berdampak ke masyarakat. Dampaknya pada harga tiket yang mahal.

“Sehingga ke depan Garuda ke depan tidak lagi melakukan tadi, karena tidak ada tata kelola yang baik akhirnya ruginya impact-nya rakyat, impact-nya apa? Tiket mahal, karena terjadi monopoli tiket,” kata dia.

Menurutnya yang terjadi di Garuda merupakan ekosistem. Bukan sekadar bisnis pesawat. Sebab ada praktik monopoli penerbangan nasional.

Dampaknya, kata dia, membuat UMKM justru tidak berkembang karena pariwisatanya tidak bagus imbas harga tiket pesawat mahal.

“Ada monopoli penerbangan nasional, yang akhirnya tiketnya jadi mahal. Nah kalau tiketnya jadi mahal, berarti industri pariwisata tidak berkembang,” ujar dia.

Sebelumnya, Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo, menyebut secara teknis, Garuda sudah bangkrut karena utang yang membelit perusahaan.

“Kita sudah dengar berkali-kali di video Pak Dirut (Irfan Setiaputra) juga ada bahwa Garuda harga sewa berkali-lipat dari harga sewa pesawat di market. Bahkan mendapat penghargaan penyewa pesawat termahal dunia,” ujar Andre dalam rapat Komisi VI DPR RI, tahun lalu.

Tiko, sapaan akrab Wamen BUMN, juga mengakui fakta tersebut.

Proporsi biaya kontrak lessor dibandingkan pendapatan sebesar 24,7 persen, atau 4 kali lipat lebih besar di atas rata-rata global.

Dari data yang ditunjukkan Tiko, tampak bahwa rata-rata sewa pesawat maskapai secara global adalah 6,1 persen.

Thai Airways International Pcl misalnya, hanya di angka 7,7 persen. Selain itu, ada ANA Holdings Inc di angka 6 persen, Air China Ltd sebesar 5,2 persen, serta Singapore Airlines Ltd di angka 4,2 persen.

Tiko mengungkapkan, penyebab utama biaya sewa pesawat Garuda Indonesia lebih mahal dibandingkan maskapai lain adalah adanya tata kelola yang buruk di masa lalu.

“Permasalahan korupsi mulai dari kerja sama yang memberatkan Garuda, mark-up nilai pesawat, dan juga kasus penerimaan suap dan pencucian uang di tahun 2011-2012,” jelas Tiko. (RKZ/dmcrz)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini