Oleh : Damai Hari Lubis
KNews.id – Amat mengejutkan Miliarder AS Elon Musk, minta agar mantan juara UFC Khabib Nurmagomedov melatihnya untuk persiapan baku pukul melawan miliarder, CEO Meta Mark Zuckerberg. Namun dikabarkan, walau belum berkepastian, entah mengapa, Khabib menolak melatih Elon. Jika diamati hasrat pribadi, Elon, pastinya tidak terlepas faktor bisnis dibelakang pertandingan dirinya kepada sesama pebisnis ulung Mark Zuckerberg. Dan tentu saja bayaran pelatihan dirinya kepada Khabib bernilai puluhan milyar.
Dan anggaran ini walau indikator-nya terselip nilai bisnis, namun amat membingungkan, jika hasrat Elon yang konglomerat disandingkan dari sisi tawaran Luhut Binsar Panjaitan untuk berbagi keuntungan dalam bisnis kerjasama nikel di tanah air, tentunya bisnis nikel akan menjanjikan laba triliyunan rupiah bagi Elon.
Walau awal beritanya Luhut menyatakan ; “ Saya tidak menyangka akan disambut dengan ramah dan bersahabat oleh CEO Tesla, Inc. Elon Musk di Giga Factory Tesla di Austin, Texas. Pertemuan ini memang yang pertama kalinya bagi saya dan Elon …” Dan tambah Luhut, ” yang paling melegakan adalah saat Elon menyampaikan alasan ketertarikannya kepada kerjasama kali ini, yaitu karena paparan saya tentang potensi besar Industri Nikel di Indonesia yang mengubah persepsinya karena ia anggap sangat menjanjikan untuk mampu men-supply bahan baku baterai mobil listrik, yang sangat dibutuhkan oleh Tesla tentunya sebagai salah satu produsen kendaraan listrik ternama “.
Namun ternyata ambisi Luhut tuk mendapatkan modal dari Elon hasilnya kandas. Justru Elon lebih memilih keluarkan uangnya untuk inisiasi pertandingan yang tidak berkejelasan profit yang akan Ia dapatkan
Selain memungut keuntungan sekedar dari iklan dan ticket menonton pertandingan baku hantam antara dirinya versus Mark Zuckerberg , tentunya hasrat Elon lebih memilih ” bisnis ” bertanding versus Mark Zuckerberg, sekalipun
Presiden UFC Dana White bahkan mengatakan pertandingan antara dua miliarder itu bisa menjadi pertarungan paling menguntungkan dalam sejarah. Namun, jika dibanding bisnis nikel, *akan membuat malu Luhut. Terlebih pajak untuk pengusaha asing lebih ringan dari pengusaha lokal.
Pertanyaannya,mengapa Elon Musk menolak LBP ? Apakah karena ada faktor public trusting, dan anggap Luhut pargabus ? Atau kah menyangkut isu keras, terkait Jokowi ditengarai publik sebagai presiden pengguna Ijazah Palsu, sehingga beresiko prediksi terjadinya gejolak sosial hingga berdampak kerugian bisnis pasca Jokowi purnabakti ? (Zs/DHL)
