spot_img
Jumat, April 19, 2024
spot_img

Ekonomi Terpuruk akibat Strategi Buruk Sri Mulyani

KNews.id- Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule menyoroti data tentang alokasi anggaran kementerian/lembaga yang disuguhkan Staf Khusus Menteri Keuangan, Prastowo Yustinus

Pasalnya, Prastowo menyebut bahwa alokasi anggaran tertinggi adalah Kementerian Pertahanan (Kemhan) yang dipimpin Prabowo Subianto, sebagaimana dijelaskan dalam data tersebut.

- Advertisement -

“Tertinggi Kemhan RI. Selamat buat Pak Prabowo ya Bung Iwan Sumule,” tutur Prastowo dalam akun Twitter pribadi, Kamis (19/11).

Tak ayal, data tersebut dibantah Iwan Sumule. Dia menjelaskan bahwa Kementerian Pertahanan hanya mendapat pagu anggaran sebesar Rp 8 triliun. Sementara data yang diunggah Prastowo sebesar Rp 137,3 triliun.

- Advertisement -

Kemudian, Iwan Sumule justru menilai ada egara yang terjadi. Di mana ada kesalahan strategi dan ketidakmampuan kelola uang egara yang justru dipertontonkan.

“Anehnya lagi, orang lain yang dipersalahkan karena penggunaan uang egara,” tuturnya.

- Advertisement -

 Lebih lanjut, Iwan menjelaskan, penggunaan uang negara itu berkaitan dengan tata kelola dan strategi. Maksudnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani telah salah mengelola Indonesia yang berakibat terpuruk dan mengalami resesi ekonomi.

 “Jadi bukan salah Kemenhan ataupun Menhan,” tekannya.

Iwan Sumule kemudian menegaskan, menilai apa yang dilakukan Sri Mulyani dalam memperbaiki ekonomi Indonesia sudah terbalik-balik. Sebab, Presiden Joko Widodo pernah menargetkan bahwa di tahun 2045, gaji  rakyat akan mencapai Rp 27 juta per bulan.

Anehnya, Sri Mulyani justru mengatakan bahwa pencari kerja akan tembus hingga 160 juta orang di tahun 2045.

“Makin aneh. Bung Prastowo, Menkeu masih Sri Mulyani kan? Kok terbalik beneran?” pungkasnya. (Ikh)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini