KNews.id – Presiden Partai Buruh Said Iqbal blak-blakan mengatakan, anggapan upah buruh di Indonesia adalah tertinggi di Asean adalah tidak benar. Karena itu lah, menurutnya, upah buruh tahun 2024 harus dinaikkan 15%.
Apalagi, imbuh dia, Indonesia sudah masuk kelompok negara dengan pendapatan menengah atas (upper-middle income country).
“Tidak benar bahwa Indonesia adalah negara dengan gaji tertinggi, karena nyatanya kita di bawah Vietnam. Apindo selalu bilang tertinggi, tapi saya sebagai pengurus ILO, yang rutin mengeluarkan buku resmi dengan tren ketenagakerjaan di Asia-Pasifik,” kata Said Iqbal dalam Konferensi Pers Partai Buruh, Senin (21/8/2023).
Pada tahun 2014 lalu, katanya, upah rata-rata di Indonesia adalah sebesar US$ 174. Di mana angka tersebut masih di bawah upah rata-rata di negara tetangganya, seperti Vietnam US$ 181, Thailand US$ 256, Malaysia US$ 300 lebih dan Filipina US$ 356.
Seperti diketahui, Bank Dunia mengumumkan, Indonesia resmi naik kelas menjadi negara berpenghasilan menengah atas, yang didasarkan pada fakta, salah satunya pertumbuhan ekonomi yang kuat, alias 5,3 persen.
Untuk itu, Said Iqbal menilai kenaikan upah minimum tahun 2024 sebesar 15% merupakan hal yang wajar, ditambah posisi Indonesia saat ini sudah masuk ke dalam upper-middle income country. Dengan memiliki produk domestik bruto (PDB) per kapita antara US$ 4.046-12.535, menurut Bank Dunia.
“Indonesia sudah masuk ke dalam (upper) middle income country, dengan hitungan nilai 5,6 juta per bulan. Sehingga ketika dinaikkan 15%, maka upah minimum nasional akan mendekati nilai rata-rata, sekitar 3,5 juta, dari upah yang tertinggi hingga ke yang paling rendah,” jelasnya.
“Sebagai contoh, di mana UMP Jakarta yang mencapai Rp 4,9 Juta, jika menuju Rp 5,6 juta, artinya selisih Rp 700 ribu. Dan ini ketemu 15%,” pungkasnya. (Zs/CNBC)
Discussion about this post