KNews.id- Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman melihat, potensi perbaikan investasi baru terjadi pada paruh kedua tahun 2021.
“Kami melihat pembentukan modal tetap bruto (PMTB) baru akan pulih sepenuhnya mulai semester II-2021, diikuti dengan peningkatan konsumsi rumah tangga,” ujar Faisal dalam laporannya.
Namun, optimisme ini diikuti dengan asumsi harus ada relaksasi pembatasan aktivitas dan proses vaksinasi Covid-19 sudah menunjukkan dampak yang positif sehingga meningkatkan permintaan masyarakat.
Kemudian, Undang-Undang (UU) Cipta Kerja juga digadang mampu meningkatkan investasi. Namun, perlu berbagai peraturan pelaksana sebelum diberlakukan secara efektif.
Angin segar bagi prospek perbaikan investasi juga datang dari Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau juga dikenal dengan Sovereign Wealth Fund (SWF).
Namun, di semester I-2021 bukan berarti investasi tak akan mengalir masuk. Faisal melihat, investasi di paruh pertama tahun ini akan didukung oleh belanja modal yang berfokus pada infrastruktur.
“Investasi di hilir sumber daya alam (SDA), khususnya industri logam dasar dipandang paling disukai oleh investasi swasta di sepanjang tahun 2021. Sehingga secara keseluruhan investasi di tahun 2021 kami perkirakan bisa tumbuh 4,00%,” tandasnya. (Ade)
Sumber: Kontan
