spot_img
Jumat, Maret 29, 2024
spot_img

Ekonom Bank Mandiri Optimistis Ekonomi Kuartal II 2021, dapat Tumbuh sampai Tujuh Persen

KNews.id- Bank Mandiri optimistis pemulihan ekonomi Indonesia akan terus berlanjut dan pada kuartal II-2021, perekonomian akan kembali ke zona positif. Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memprediksi, pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua tahun ini akan berada di kisaran 6% hingga 7%. “Ini karena adanya low-base effect karena pada kuartal kedua tahun lalu, ada PSBB yang menekan perekonomian,” ujar Faisal kepada Kontan.co.id, Rabu (5/5).

Tak hanya itu, Faisal juga melihat perbaikan ekonomi di kuartal II-2021 akan didorong oleh penyaluran program pemulihan ekonomi nasional (PEN), kebijakan moneter yang akomodatif, vaksinasi, juga naiknya permintaan dari negara mitra dagang yang bisa meningkatkan ekspor.

- Advertisement -

Selanjutnya, perekonomian akan terus meningkat pada paruh kedua tahun ini, didorong oleh konsumsi rumah tangga dan investasi yang digadang mampu meningkat.

“Seiring dengan semakin cepatnya proses vaksinasi dan efek dari transmisi pemangkasan kebijakan moneter yang akhirnya bisa mendorong permintaan kredit,” jelas Faisal.

- Advertisement -

Sementara dari sisi investasi, adanya implementasi Undang-Undang Cipta Kerja dan Lembaga Penjamin Investasi (LPI) mampu menjadi katalis positif bagi iklim investasi.

Akan tetapi, Faisal mengingatkan beberapa risiko yang mampu menghambat pemulihan dan pertumbuhan ekonomi. Seperti, ketidakpastian terkait kapan berakhirnya pandemi, adanya varian baru COvid-19, pemulihan global yang masih belum pasti sehingga mendorong keluarnya modal asing, dan ketersediaan vaksin.

- Advertisement -

Sementara dalam jangka panjang, kekhawatiran datang dari krisis manajemen Covid-19 dan apakah program vaksinasi akan berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan oleh pemerintah.

Secara keseluruhan, Bank Mandiri kemudian memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2021 akan berada di level 4,43% yoy atau meningkat pesat dari minus 2,07% yoy pada tahun 2020. Meski begitu, ini masih berada di bawah level pra pandemi yang sebesar 5%. (Ade/kntn)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini