“Itu akan mampu menembus semua sistem pertahanan anti-rudal. Perlu beberapa dekade sebelum sistem yang mampu mencegatnya dikembangkan,” lanjutnya.
Banyak analis senjata yang memercayai klaim Hajizadeh. Sejumlah negara telah mengembangkan sistem yang dirancang untuk bertahan melawan rudal jelajah dan balistik, tetapi kemampuan untuk melacak dan menjatuhkan rudal hipersonik masih sulit dipahami.
Klaim Iran yang telah mengembangkan rudal semacam itu menimbulkan pertanyaan terkait dari mana Teheran memperoleh teknologi tersebut. Sebelumnya, uji coba rudal hipersonik Korea Utara tahun lalu memicu kekhawatiran tentang perlombaan untuk memperoleh teknologi tersebut, yang saat ini dipimpin oleh Rusia, diikuti oleh China dan Amerika Serikat (AS).
Iran dan Rusia sama-sama menjadi target sanksi internasional yang ketat dan telah merespons dengan meningkatkan kerja sama di bidang-bidang utama untuk membantu menopang ekonomi mereka.