spot_img
Jumat, April 26, 2024
spot_img

Dituding Antek Asing, Menko Maritim Luhut: Nenek Kau Tu Antek China!

KNews.id- Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tampaknya sadar bahwa selama ini sering dituding bersahabat karib dengan China. Bahkan, dia mengatakan banyak anggapan muncul yang menyebutnya sebagai antek-antek China.

Soal tudingan antek China, Luhut merespons secara terbuka saat membuka Rakernas Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Selasa (9/3).

- Advertisement -

“Orang bilang dulu saya anteknya China. Dalam hati saya bilang, ‘nenek kau antek China, emang lu bisa beli gue’,” kata Luhut.

“Namun saya mana yang bisa memberikan keuntungan bagi Republik ini, itu akan dekati dengan baik, dan Amerika juga memberikan keuntungan,” sambungnya.

- Advertisement -

Luhut dengan tegas membantah anggapan yang menyebutkan bahwa dia lebih berpihak kepada China tersebut.

Pasalnya, pihaknya mengklaim selama ini tetap berhubungan dengan pejabat dari berbagai negara lainnya.

- Advertisement -

Luhut mengungkit kerja sama dengan Uni Emirat Arab (UEA) yang menghasilkan 16 poin kesepakatan, bukan China maupun Amerika Serikat.

Meski begitu, kata dia, kerja sama antara Indonesia dengan China tetap berjalan di banyak proyek strategis nasional lainnya.

Lebih lanjut, Luhut mengungkapkan alasan di balik pemerintah Indonesia melakukan kerja sama dengan China.

Menurut Luhut, China memiliki kelebihan daripada lainnya yakni kerap memberikan apa permintaan dari Indonesia.

“Di antaranya yakni China mau berbagi teknologi dalam proses kerja sama. Hal ini untuk percepatan pemulihan ekonomi. BPPT harus sukses dalam melakukan reverse engineering. Saya kira iu sangat penting. Jangan kita mulai dari nol. Kita harus leap frog. Di mana untuk bisa itu kita harus bisa nempel dulu baru loncat. Apabila nol saja kita begini terus ngikutin di belakang,” tegas Luhut.

“Jadi itu sebabnya kenapa saya datang dengan China. Kenapa? Karena China menurut saya sangat generous untuk memberikan teknologinya. Sampai hari ini apa saja yang kita minta dia mau dan itu membuat kita bisa kejar,” lanjutnya.

Soal China, Luhut dalam kesempatan itu juga mengungkit anggapan yang menyebut TKA China akan menggusur orang lokal dalam ranah pekerjaan.

Padahal, kata Luhut, jumlah TKA China yang datang ke Indonesia pun jumlahnya sangat kecil.

Dia mencontohkan dengan kasus di Kawasan Industri Konawe, Sulawesi Tenggara. (AHM)

 

Sumber: Suara

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini