Silvano menyatakan transaksi ekspor impor BNI di 2022 tumbuh hampir 55% year on year (YoY). Ia menyatakan peningkatan ekspor dipengaruhi oleh peningkatan harga komoditas unggulan seperti sawit, bahan bakar, mineral, batu bara, dan besi baja.
Sementara melalui BNI Xpora, total kredit ekspor telah menembus Rp 26,72 triliun, naik dari 2021 yang tercatat Rp 19,05 triliun. Volume trade ekspor tercatat Rp 66,21 triliun, naik dari 2021 yang tercatat Rp 24,36 triliun.
Adapun volume transaksi remittance BNI naik 29,1% menjadi US$ 108 miliar pada akhir tahun lalu. Penyaluran kredit yang dilakukan oleh kantor cabang luar negeri BNI mencapai US$ 1,7 miliar hingga akhir 2022, dengan pertumbuhan paling besar dari Singapura dan New York.
Asal tahu saja, bank bersandi saham BBNI ini mencatatkan laba bersih konsolidasi yang tercatat Rp 18,31 triliun, tumbuh signifikan 68% YoY, dan merupakan perolehan laba bersih tertinggi sepanjang sejarah BNI.