Friday, May 27, 2022
Keuangan News
Advertisement
  • Nasional
    • Hukum
    • Kebijakan
    • Makro Ekonomi
    • Peristiwa
    • Politik
  • Keuangan
    • Asuransi
    • Leasing
    • Liputan Khusus
    • Perbankan
    • UKM
  • Investasi
    • Emiten
    • Market / Pasar
    • Properti
  • Internasional
    • Afrika
    • Amerika
    • Asia
    • Australia
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Khazanah
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Tokoh
    • Travel
    • Wisata
  • Advertorial
  • KN English
  • Opini
  • Syariah
No Result
View All Result
  • Nasional
    • Hukum
    • Kebijakan
    • Makro Ekonomi
    • Peristiwa
    • Politik
  • Keuangan
    • Asuransi
    • Leasing
    • Liputan Khusus
    • Perbankan
    • UKM
  • Investasi
    • Emiten
    • Market / Pasar
    • Properti
  • Internasional
    • Afrika
    • Amerika
    • Asia
    • Australia
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Khazanah
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Tokoh
    • Travel
    • Wisata
  • Advertorial
  • KN English
  • Opini
  • Syariah
No Result
View All Result
KeuanganNews.id
No Result
View All Result
Home Headline

Diplomasi Presiden yang Kalang Kabut!

by Redaksi
13/05/2022 11:45 PM
in Headline, Opini
A A
Seorang Presiden

Foto Istimewa

Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Sutoyo Abadi (Koordinator Kajian Politik Merah Putih)

KNews.id- Seorang Presiden harus menguasai minimal lima fokus utama dalam penjalinan relasi dan berdiplomasi dengan negara lain, yaitu: Representing, yaitu  kemampuan untuk mewakili negara, Promoting, yaitu kemampuan untuk mempromosikan negara, Protecting, yaitu perlindungan terhadap bangsa dan kepentingan negara, Negotiating, yaitu kemampuan negosiasi demi kepentingan negara, Reporting, yaitu melaporkan situasi dan kondisi suatu negara, termasuk sidang yang dilakukan demi kepentingan negara.

Seorang Presiden  dituntut untuk dapat berbahasa asing. Agar dalam percakapan dengan lawan bicara  tidak terkendala. Sangat tragis ketika sedang berdialog dengan lawan bicara tampak senyum senyum kecut seolah sedang menunjukkan dirinya paham apa yang sedang di sampaikan lawan bicara. Sedang yang sesungguhnya  terjadi dalam otaknya mengalami kebuntuan dan kemacetan karena tidak paham apa yang sedang di sampaikan lawan bicaranya.

Baca juga:

Heboh Bendera LGBT, Teringat Pidato Soekarno: AS Kita Setrika, Inggris Kita Linggis!

BKN: Ratusan CPNS Mengundurkan Diri, Kaget melihat Gaji dan Tunjangan!

Denny Siregar Sebut Jokowi Sangat Percaya dengan LBP

Seorang Presiden  harus berwawasan luas, terutama jika bersinggungan dengan topik ekonomi, politik, dan budaya. Kemampuan untuk bernegosiasi juga diperlukan agar perundingan berjalan dengan baik, tidak terjadi fenomena kebingungan pada nalarnya.

Seorang Presiden harus memiliki kepribadian yang unggul dan wibawa  itu diperlukan karena pada diri seorang Presiden menempel atas nama negara, dituntut untuk bisa bekerja diatas tekanan. Sementara itu, fungsi diplomasi lainnya dapat dipelajari selama berproses.

Ketika Presiden kita melakukan kunjungan kerja ke negara lain sebagian masyarakat kita merasa was was, karena kemampuan dan keterbatasan yang melekat pada dirinya. Was was akan terjadi kendala hanya mengandalkan penerjemah dan ketidak mampuannya menangkap dan sekedar berdialog secara normal dengan mitra dialog dalam forum penting.

Nama, harga diri, citra dan wibawa negara  melekat dalam penampilan seorang Presiden saat berada dalam forum percakapan dengan Presiden atau kepala negara dalam percaturan dunia. Jangan sampai negara  dipertaruhkan karena terjadinya kecelakaan, Presiden tidak faham  situasi dan kondisi politik baik  negara yang dikunjungi atau situasi politik global yang sedang terjadi dan menyelimuti masalah antar negara.

Apa tidak mengetahui Presiden AS Joe Biden,  sedang menggalang blok untuk mengepung Putin, tapi dia datang ke Biden ketika Indonesia berketetapan akan mengundang Putin pada pertemuan G.20. Over confidence seolah olah Biden akan bisa ditaklukkan dalam diplomasi acak acakan, hanya bermodal pengalaman bisa marah marah di dalam negerinya kepada para pembantu menterinya.

Apa tidak mengetahui bahwa Singapura diblacklist Russia, tapi dia mengekor Singapura untuk mencari perlindungan ke AS. AS dan sekutunya sedang sibuk luar biasa menggalang kekuatan melawan Rusia. Kepentingan Joe Biden dan Leen Hsien Loong dalam US -ASEAN Summit cuma mau melakukan diplomasi dan demonstrasi  menekan  Putin dan Xi Jinping.

Apabila Presiden kita mengabaikan situasi politik global, sedang di kepala sang Presiden,  hanya karena ingin   menyelamatkan perekonomian Indonesia, mencari pinjaman berdalih menarik investasi. Kalau ini yang terjadi maka terjadilah proses diplomasi yang kalang kabut.

Sinyal tidak ada sambutan resmi dari pemerintah AS .  Dikabarkan ketika Jokowi dan rombongan tiba di Pangkalan Militer Andrews, Washington D.C., Amerika Serikat, Selasa (10/5), sekitar pukul 21.40 waktu setempat atau pukul 08.40 WIB, Rabu, tidak ada penyambutan resmi dari pejabat Amerika. Ini sinyal harus melangkah dan bersikap hati-hati.

Itu sinyal politis, bahwa AS merasa tidak berkepentingan dengan Indonesia atau lebih parah Indonesia hanya dianggap sebagai negara  yang tidak diperlukan baik secara politik, ekonomi  dan kekuatan yang layak diajak bicara apalagi untuk diajak masuk malam sekutu mereka. “Seperti kambing lapar mencium rumput, dia sadar  ada harimau  bersembunyi di situ. Tapi dia berharap sang harimau berbaik hati ” , ini fatal.

Presiden Indonesia datang AS dalam rangka menghadiri forum  US -ASEAN Summit ( KTT ASEAN – Amerika

Membahas perubahan iklim ). Kalau dalam fokus bukan perubahan iklim yang menjadi prioritas ,”tetapi bagi  Jokowi, ini langkah terakhir menyelamatkan krisis di dalam negerinya”.  dia datang ke AS pasti dengan kepala menunduk…”

Presiden Jokowi mungkin sekuat tenaga  berusah saat ketemu Joe Biden akan menyelipkan agenda mohon bantuan ( mungkin juga akan berhutang dengan dalih investasi). Kalau itu yang menjadi agenda dalam pikirannya, proses diplomasi akan kocar kacir.

Presiden Jokowi harus siap mental, apabila negosiasi  permintaannya akan di tolak minimal tidak direspon. Berbalik arah bisa jadi justru  akan di tekan  Biden yang bersikeras dan tegas minta Jokowi tidak mengundang Putin untuk hadir dalam G 20 di Bali ( batalkan mengundang Putin ).  Akan ditekan hentikan ketergantungan Indonesia kepada China. Harus bertanggung jawab atas pelanggaran HAM yang selama ini  dan Islamophobia yang terus terjadi di Indonesia.

Kalau itu tidak dipahami dan tidak di respon positif oleh Presiden Jokowi bisa terjadi sinyal terburuk datang dari Joe Biden : Anda harus segera berhenti jadi Presiden  secepatnya. Bisa jadi dalam lingkup convidential dibatasi waktunya, agar secepatnya mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden.

Akibat kekacaunya komunikasi, lemahnya kepekaan dan kemampuan berdiplomasi dalam pertemuan tingkat tinggi berhadapan dengan negara adidaya dan atau pada pertemuan di forum internasional. Itu akan berakibat fatal.

Semoga semua itu tidak terjadi karena akibat diplomasi yang kalang kabut, nama baik egara menjadi taruhannya. (AHM)

Tags: Seorang Presiden

Berita Terkait

Kedutaan Besar Inggris
Headline

Heboh Bendera LGBT, Teringat Pidato Soekarno: AS Kita Setrika, Inggris Kita Linggis!

27/05/2022 7:20 PM
BKN
Headline

BKN: Ratusan CPNS Mengundurkan Diri, Kaget melihat Gaji dan Tunjangan!

27/05/2022 6:46 PM
Denny Siregar Sebut Jokowi Sangat Percaya dengan LBP
Headline

Denny Siregar Sebut Jokowi Sangat Percaya dengan LBP

27/05/2022 6:11 PM

Recent News

Kedutaan Besar Inggris

Heboh Bendera LGBT, Teringat Pidato Soekarno: AS Kita Setrika, Inggris Kita Linggis!

27/05/2022 7:20 PM
BKN

BKN: Ratusan CPNS Mengundurkan Diri, Kaget melihat Gaji dan Tunjangan!

27/05/2022 6:46 PM
Denny Siregar Sebut Jokowi Sangat Percaya dengan LBP

Denny Siregar Sebut Jokowi Sangat Percaya dengan LBP

27/05/2022 6:11 PM
Nicho Silalahi Sindir Pernikahan Adik Jokowi dengan Ketua MK

Nicho Silalahi Sindir Pernikahan Adik Jokowi dengan Ketua MK

27/05/2022 5:04 PM
Menkeu Sri Mulyani Membawa Kabar Gembira untuk RI

Menkeu Sri Mulyani Membawa Kabar Gembira untuk RI

27/05/2022 4:03 PM
Gelar RUPST, Pemegang Saham Telkom Kembali Diguyur Dividen Jumbo?

Gelar RUPST, Pemegang Saham Telkom Kembali Diguyur Dividen Jumbo

27/05/2022 3:04 PM
Dinilai Sebarkan Hoax Soal UAS, Youtuber Singapura Dikecam Umat Islam RI

Dinilai Sebarkan Hoax Soal UAS, Youtuber Singapura Dikecam Umat Islam RI

27/05/2022 2:03 PM
Usai Pandemi Covid-19, LBP: Ekonomi RI Semakin Membaik

Usai Pandemi Covid-19, LBP: Ekonomi RI Semakin Membaik

27/05/2022 1:07 PM
Pasar Modal Nasional Menghimpun Rp100 Triliun dari Penawaran Umum

Pasar Modal Nasional Menghimpun Rp100 Triliun dari Penawaran Umum

27/05/2022 12:04 PM
Pemerintah Bakal Hadirkan Aturan Pembelian Pertalite

Pemerintah Bakal Hadirkan Aturan Pembelian Pertalite

27/05/2022 11:34 AM

Populer

  • Sayap-Sayap Patah

    ICMI Muda: Sayap-sayap Patah, Film Sampah yang Diproduseri Denny Siregar!

    1637 shares
    Share 655 Tweet 409
  • Kasus Ade Armando tak Terulang Kembali, Forum Warga Madura se-Jabodetabek Meminta Denny Siregar Cs Ditangkap!

    1385 shares
    Share 554 Tweet 346
  • Akhirnya, Tesla gagal Investasi di Indonesia?

    1349 shares
    Share 540 Tweet 337
  • Tiket Formula E Laris Manis, Bangku VIP Ludes Terjual!

    2025 shares
    Share 810 Tweet 506
  • Aktivis Politik: Warga Tak Perlu Menonton Film Sayap-sayap Patah, Ada Apa?

    1250 shares
    Share 500 Tweet 313

ABOUT US

Keuangan News

Follow us on social media:

  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
  • Advertisement
  • Privacy
  • Kontak Kami

© 2022 Keuangannews.id - Desain and Develop by ahmad beritaatpm.id.

No Result
View All Result
  • Nasional
    • Hukum
    • Kebijakan
    • Makro Ekonomi
    • Peristiwa
    • Politik
  • Keuangan
    • Asuransi
    • Leasing
    • Liputan Khusus
    • Perbankan
    • UKM
  • Investasi
    • Emiten
    • Market / Pasar
    • Properti
  • Internasional
    • Afrika
    • Amerika
    • Asia
    • Australia
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Khazanah
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Tokoh
    • Travel
    • Wisata
  • Advertorial
  • KN English
  • Opini
  • Syariah

© 2022 Keuangannews.id - Desain and Develop by ahmad beritaatpm.id.