spot_img
Kamis, April 25, 2024
spot_img

Dinilai Kurang Dikembangkan, Faisal Basri Sedih Angkutan Laut Kian Turun Kapasitasnya: Kirim Barang Masih Mahal!

KNews.id- Indonesia merupakan negara maritim di mana laut seharusnya menjadi penghubung antar pulau-pulau di tanah air. Namun sayangnya, sektor transportasi laut dinilai kurang banyak dikembangkan. Padahal, lebih menguntungkan dibanding transportasi udara. Kondisi ini membuat biaya kirim barang masih sangat mahal di Indonesia.

Ekonom senior Indef Faisal Basri mengatakan jumlah angkutan laut di Indonesia kian hari makin sedikit. Di tahun 2010 kapasitas angkutan laut di Indonesia sebesar 8,96 persen, namun di 2020 jumlahnya turun menjadi 6,94 persen.

- Advertisement -

“Sedihnya kalau saya lihat, kalau saya boleh sedih angkutan laut ini kian hari kian turun,” tuturnya dalam webinar.

Faisal mengatakan bahwa penurunan kapasitas angkutan laut tersebut sangat disayangkan. Sebab, angkutan laut sangat dibutuhkan untuk distribusi barang ke seluruh wilayah di Indonesia khususnya daerah-daerah terpencil.

- Advertisement -

Dengan turunnya jumlah angkutan laut di Indonesia, kata Faisal, hal tersebut berdampak pada biaya logistik di Tanah Air. Menurut dia, biaya kirim barang menjadi sangat mahal.

“Angkutan udara ini selama ini naik ke luar biasa dari 15 persen, tahun 2010 menjadi 29 persen. Jadi kita ini bias udara, lautnya terbengkalai. Nah udara mengangkut manusia, angkutan laut mengangkut barang. Jadinya kita keteteran di barang, manusianya makin mobile, barangnya masih mahal kalau diangkut lewat laut,” ucapnya. (AHM/voi)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini