KNews – Diduga banyak jual barang palsu, Bukalapak buka suara. Perwakilan Dagang Amerika Serikat (United States Trade Representative/USTR) memasukkan Bukalapak ke dalam daftar platform yang diduga terlibat atau memfasilitasi jual beli barang palsu dan melanggar hak cipta.
Selain Bukalapak, ada juga Tokopedia serta satu e-commerce asal Singapura yang juga beroperasi di Indonesia yang masuk dari 42 platform dari seluruh dunia yang diawasi.
Dari penjelasan USTR, banyak barang bermerek yang dijual di Bukalapak dilabeli sebagai produk palsu atau barang tiruan (replika).
Akan tetapi mereka juga menekankan bahwa Bukalapak sudah membuat beberapa peningkatan sistem anti pemalsuan, termasuk protokol pemeriksaan penjual dan proses takedown.
Dari penjelasan USTR, banyak barang bermerek yang dijual di Bukalapak dilabeli sebagai produk palsu atau barang tiruan (replika).
Akan tetapi mereka juga menekankan bahwa Bukalapak sudah membuat beberapa peningkatan sistem anti pemalsuan, termasuk protokol pemeriksaan penjual dan proses takedown.
“Bukalapak akan melindungi Hak Kekayaan Intelektual dan melarang penjualan barang-barang palsu faj bajakan di platform Bukalapak. Semua pelanggaran terhadap aturan Penggunaan Bukalapak akan dikenakan saksi,” ujar Baskara dikutip Hops.ID dari Suara.com, Rabu 23 Februari 2022.
Baskara menambahkan, selama ini Bukalapak juga bekerja sama dengan berbagai pemilik merk dan regulator, termasuk di antaranya Bank Indonesia, Badan Narkotika Nasional, Kementerian Perdagangan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Polri dan sebagainya.
“Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan upaya-upaya kami dalam melindungi hak kekayaan intelektual dan mengurangi penjualan barang-barang palsu di Bukalapak. Sejauh ini kami sudah memenuhi semua persyaratan oleh para regulator tersebut,” ujarnya. (RKZ/hops)
