Ia menyatakan, valuta asing yang paling banyak dipilih nasabah adalah US dollar. BRI melihat kebijakan The Fed yang hawkish (mengetatkan) mempengaruhi penyesuaian benchmark rate sehingga BRI tetap fokus mendorong pertumbuhan DPK valas.
“Penyesuaian suku bunga simpanan valas menyesuaikan potensi dan pertumbuhan kredit. Selain itu BRI senantiasa aktif sebagai market maker dalam memenuhi kebutuhan client, baik segmen ritel, korporasi maupun interbank,” tuturnya.