KNews.id- Isu Siswi non muslim yang memakai jilbab di Padang, Sumatera Barat (Sumbar) dimanfaatkan penguasa mengalihkan kasus bansos maupun penanganan buruk Covid-19.
“Isu bahaya intoleransi, radikalisme dan siswi nonmuslim pake jilbab itu hy dimanfaatkan olh elit penguasa utk membuat publik diam & shg mengalihkan perhatian dr buruknya penanganan Covid, korupsi bansos,” kata tokoh Papua Christ Wamea di akun Twitter-nya @PutraWadapi.
Menurut Christ, isu siswi non muslim yang dipakai jilbab juga dimanfaatkan untuk mengalihkan kasus kesulitan hidup dan tidak tertanganinya bencana alam di berbagai daerah secara baik.
SMK Negeri 2 Padang memaksa 46 siswi non-muslim untuk memakai jilbab. Aturan diskriminatif tersebut diketahui, setelah seorang siswi berinisial JCH, melalui akun Facebook miliknya, mengunggah surat pernyataan tidak bersedia mengikuti aturan memakai jilbab. Kepala Sekolah SMKN 2 Padang Rusmadi mengakui terdapat aturan pemaksaan tersebut. Dia menyampaikan permohonan maaf.
“Saya menyampaikan permohonan maaf atas segala kesalahan dari jajaran staf bidang kesiswaan dan bimbingan konseling dalam penerapan aturan dan tata cara berpakaian bagi siswi,” kata Rusmadi melalui konferensi pers. (AHM)
Sumber: SuaraNasional
https://suaranasional.com/2021/01/26/tokoh-papua-isu-siswi-non-muslim-pakai-jilbab-dimanfaatkan-penguasa-alihkan-kasus-bansos/