“Pada keadaan seperti ini diperlukan ‘kirpat’ atau berpikir cepat, kemampuan untuk membuat perkiraan cepat dari sisi komandan. Harus berhitung dengan risiko,” tutur pria yang pernah menjabat Panglima TNI 2013-2015 ini.
Menurut Moeldoko, situasi tersebut memunculkan skenario-skenario baru. Untungnya, skenario baru tersebut dapat dilalui Prakerja dengan baik. Terutama terkait perubahan teknologi dalam pelaksanaannya.
“Terbukti, survei Poltracking menyatakan Prakerja sebagai program pemerintah nomor empat yang paling dirasa manfaatnya oleh masyarakat,” klaim Moeldoko.
Oleh karenanya, Moeldoko meminta agar tim Prakerja memelihara target untuk memperjuangkan nasib anak-anak muda Indonesia. Tetutama bagi mereka yang galau dan skeptis menghadapi tantangan dunia kerja.
“Kartu Prakerja punya implikasi besar di luar prediksi kita. Keterampilan meningkat, literasi meningkat, dan banyak hal positif lain,” katanya.