Federasi Ilmuwan Amerika (FAS) memperkirakan AS memiliki 100 senjata nuklir yang tersisa di Eropa pasca-Perang Dingin. Semuanya tersebar di Belanda, Belgia, Jerman, Italia, dan Turki. Itu semua adalah bom B61 yang telah dianggap usang secara militer.
Pakar kontrol senjata telah lama meminta semua bom nuklir itu dipindahkan dari Eropa. Namun, bom-bom itu diklaim telah dimodernisasi menjadi B61-12, dengan sirip yang memungkinkan jatuhnya dipandu, yang diharapkan mulai beroperasi tahun ini. Bom-bom itu juga telah dirancang untuk dibawa oleh jet tempur siluman F-35A Lightning II, yang berpotensi menjadikannya bagian dari persenjataan nuklir aktif AS.
Hans Kristensen, direktur proyek informasi nuklir FAS, mengatakan situs penyimpanan B61-12 di Eropa sedang ditingkatkan dan diperkuat.
“Alasan mereka melakukan itu adalah untuk melindungi kekuatan itu dari apa yang mereka anggap sebagai ancaman yang berkembang dari rudal konvensional Rusia, jadi itu akan menjadi perkembangan yang luar biasa aneh jika NATO memutuskan untuk memindahkan senjata nuklir lebih dekat ke perbatasan Rusia,” kata Kristensen. (Ach/Sdn)