KNews.id – Buruh makin ngotot minta pemerintah menaikkan upah minimum pekerja swasta (UMP) sebesar 15 persen pada tahun depan. Tuntutan ini salah satunya dipicu kebijakan Presiden Jokowi menaikkan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebesar 8 persen di 2024.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyebut PNS, TNI, dan Polri saja yang ia sebut sebagai cost center alias pekerja yang mengambil duit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) saja bisa dapat kenaikan gaji 8 persen, masa buruh di bawahnya.
Padahal kata Said, para buruh adalah profit center, orang yang menghasilkan pendapatan dan pajak untuk negara. “Kalau di negara saya membayangkan PNS, TNI, Polri itu cost center, mengambil biaya dari APBN yang berasal dari profit center. Siapa profit center? Buruh swasta. Nah, yang profit dapat upah minimum naik sekitar 6,5 persen kalau pakai rumus Omnibus Law (Perppu Cipta Kerja), kok yang cost center naiknya 8 persen karena tidak ada indeks tertentu,” ucap Iqbal dalam konferensi pers virtual, Senin (21/8).
“Cara berpikirnya aneh nih negara, pemerintah aneh. Kementerian Ketenagakerjaan, Kemenko Perekonomian, Kementerian Keuangan, giliran dirinya mau naik upah tinggi, giliran swasta dan rakyat profit center menghasilkan pajak untuk negara, upahnya lebih rendah. Aneh, negeri paling aneh sedunia ini,” sambungnya kesal. Meski begitu, Iqbal menegaskan dirinya bukan tidak setuju kenaikan upah Aparatur Sipil Negara (ASN) sebesar 8 persen dan pensiunan 12 persen. Ia hanya ingin meminta keadilan dengan menaikkan upah buruh 15 persen.
Ia mengatakan rumus kenaikan upah yang berlaku kini merugikan buruh. Tak hanya kecewa ke pemerintah, ia pun kecewa dengan sikap pengusaha yang terkesan meremehkan kualitas pekerja Indonesia. Pasalnya, para pengusaha selalu mempermasalahkan tuntutan buruh yang meminta kenaikan upah dengan selalu menjelek-jelekkan kualitas pekerja.
“Pengusaha kita itu saking nasionalismenya tidak ada, selalu menjelek-jelekkan (buruh) Indonesia. Orang luar negeri, buyer, justru bangga dengan orang Indonesia. Kenapa pabrik bermerek itu lebih senang ke Indonesia? Karena keterampilan tangan (pekerja),” tutur Iqbal.
“Sayangnya, mesin kita mesin tua, teknologi lama. Investor-investor lokal kita itu medit, pelit, tidak mau beli mesin baru. Karena dia takut kalau beli mesin baru, buyer memberi ordernya tak panjang. Pengusaha kita nih cengeng,” tandasnya. Presiden memang akan menaikkan gaji PNS, TNI, Polri 8 persen pada 2024.
Ada tiga pertimbangan menaikkan gaji para PNS tersebut :
- Pertama, menjaga agar pelaksanaan transformasi reformasi birokrasi berjalan efektif.-
- Kedua, mewujudkan birokrasi pusat dan daerah yang efisien, kompeten, profesional, dan berintegritas. –
- Ketiga, meningkatkan produktivitas PNS.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut pemerintah mengalokasikan Rp52 triliun dalam RAPBN 2024 untuk menaikkan gaji PNS dan uang pensiunan tersebut.
“Kalau lihat dari komposisinya, untuk ASN pusat anggarannya Rp9,4 triliun, pensiunan kenaikan 12 persen itu anggaran tambahan Rp17 triliun, dan untuk ASN daerah Rp25,8 triliun,” rinci Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Nota Keuangan dan RAPBN 2024 di Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta Selatan, Rabu (15/8). (Zs/CNN)