spot_img
Sabtu, April 20, 2024
spot_img

Bukan Hanya PKI, Eks BAIS Bongkar ‘Alat’ yang Dipakai Deteksi Paham Radikal di Tubuh TNI

KNews – Bukan hanya PKI, eks BAIS bongkar ‘Alat’ yang dipakai deteksi paham radikal di tubuh TNI. Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais), Soleman B Ponto menanggapi pernyataan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang menuai kontroversi lantaran menyebut anak atau keturunan dari keluarga yang terlibat Partai Komunis Indonesia (PKI) boleh masuk TNI.

Soleman mengatakan bahwa dia sependapat dengan pernyataan Jenderal Andika lantaran TNI tidak melihat seseorang berdasarkan keturunan.

- Advertisement -

Dia pun menjelaskan, yang jadi fokus utama TNI dalam melihat calon anggota maupun anggotanya ialah paham atau ideologi keterpengaruhan.

Pihaknya sendiri memastikan BAIS selalu menyaring dengan ketat siapa saja yang ingin menjadi anggota TNI. Hanya saja yang diawasi bukan berdasarkan keturunan, melainkan ideologi atau pahamnya.

- Advertisement -

“BAIS itu selalu awasi keterpengaruhan calon anggota TNI maupun TNI, mulai dari tes kita lihat, begitu lulus tes kita juga lihat, pendidikan, naik tingkat, naik pangkat, mau sekolah lagi, terus kita awasi,” ujar Soleman dalam bincang virtual Focused Group Discussion (FGD) yang digelar Pusat Kajian Analisis Data (PKAD), dikutip Hops.ID pada Selasa, 5 April 2022.

Terkait tolak ukur keterpengaruhan calon anggota TNI maupun anggota yang aktif, Soleman menjelaskan setidaknya ada beberapa indikator yang jadi sorotan utama.

- Advertisement -

“Jadi untuk keterpengaruhan kalau di BAIS itu bilangnya tidak hanya kiri, kita sebutnya ekstremis kiri atau Eki. Nah ada juga Eka itu ekstremis kanan dan ekstremis lainnya atau Ela. Seperti LGBT, ingin berontak, itu diawasi terus-menerus dan ada alatnya untuk mengawasi,” jelasnya.

Tentunya BAIS dengan ketat mengawasi paham-paham ekstremis tersebut dengan sangat ketat sehingga kemungkinan lolos sangat kecil.

“Sehingga kalau ada paham itu sangat kecil sekali kemungkinan lolos, karena juga pengawasannya berlapis-lapis,” tutur Soleman.

“Kan nanti mereka harus mengisi semua jawaban dan itu bukan untuk melihat orang tuanya siapa, lihat keturunannya siapa. Tetapi apakah ada keterpengaruhan terhadap Eka, Eki, Ela,” imbuhnya. (RKZ/hops)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini