spot_img
Sabtu, April 27, 2024
spot_img

BSI Terus Berdayakan Ekonomi Masyarakat Pesantren

KNews – BSI terus berdayakan ekonomi masyarakat pesantren. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkomitmen terus menjaga keberlangsungan ekosistem usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berbasis syariah di Indonesia.

Hal itu ditandai dengan kolaborasi dan sinergi Bersama Lembaga Amil Zakat Bangun Sejahtera Mitra Umat (LAZ BSMU), melalui program bank wakaf mikro (BWM) untuk klaster usaha ternak kambing dan domba.

- Advertisement -

Salah satu tujuan program ini untuk memberdayakan ekonomi masyarakat di sekitar pondok pesantren untuk peningkatan inklusi keuangan syariah, serta fasilitasi keuangan mikro dan usaha agar mereka terbebas dari jeratan rentenir.

Sejak akhir 2017 dan hingga sekarang, sudah berdiri di 62 lokasi BWM di 19 provinsi. Dengan anggota program sebanyak 15.655 anggota.

- Advertisement -

“BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia berkomitmen untuk bersama-sama dengan UMKM agar mereka bisa naik kelas dan meningkat usahanya,” kata Wakil Direktur Utama I BSI, Ngatari, pada Kamis (24/2).

Ia berharap, program ini dapat menguatkan kemandirian bank wakaf mikro. Kemudian memperkuat ekonomi masyarakat di sekitar pesantren serta nilai kewirausahaan dengan model pemberdayaan peternakan.

- Advertisement -

Program ini juga menggandeng OJK, pemerintah daerah, pondok pesantren dan masyarakat. BSI berkomitmen untuk dapat membangun perekonomian umat yang tumbuh berkesinambungan serta memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat.

Sholahuddin Sirizar selaku Direktur PonPes Imam Syuhodo Sukoharjo menyebut, program ini mambantu perekonomian untuk warga yang tidak mampu di sekitar ponpes dalam usaha ternak kambing dan domba di masa pandemi.

Program yang dinisiasi oleh OJK ini, menyasar koperasi Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) yang didirikan pesantren dan telah diasesmen oleh LAZNAS. Salah satunya, pelaku usaha produktif di sekitar pesantren dan sudah memperoleh izin usaha.

Mereka diantaranya, santri, alumni santri, keluarga santri dan keluarga pengasuh yang bermukim di lingkungan ponpes dan memiliki usaha potensial produktif. Melalui program ini, mereka mendapatkan pendidikan dari kelompok usaha masyarakat sekitar pesantren.

Laznas BSMU mendorong kemandirian pengelolaan pada BWM agar lebih maju dan berkembang.

Program ini merupakan bagian dari ekosistem BWM yang bertujuan untuk menguatkan kemandirian ekonomi masyarakat di sekitar pesantren dengan model pemberdayaan peternakan.

Selain itu, bank wakaf mikro memberikan pembiayaan murabahah untuk pembelian hewan ternak. Laznas BSM dan BSI memberikan pendampingan dan bantuan investasi berupa kandang, pakan dan gaji untuk klaster usaha.

Direktur Eksekutif Yayasan BSMU Sukoriyanto Saputro mengatakan, pesantren menyediakan lahan dan mendapatkan manfaat dari sewa lahan.

Hasil usaha atau produk yang dihasilkan klaster usaha nasabah dipasarkan pada pesantren atau konsumen lainnya.

“Kami berharap dengan adanya klaster ternak kambing domba BWM Imama syuhoda dapat bermanfaat bagi perekonomian masyarakat sekitar pesantren, sehingga kemandirian ekonomi dapat terwujud,” imbuhnya.

Ada enam BWM yang mendapatkan klaster ternak kambing dan domba pada tahap kali ini, yaitu BWM Hidayatullah, BWM Al Falah, BWM Amanah, dan BWM Mantenan di Jawa Timur, serta BWM Futuhiyyah dan BWM Imam Syuhodo di Jawa Tengah. Total ada 830 ekor kambing dari 1000 ekor yang direncanakan. (RKZ/kkci)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini