KNews.id – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BRIS menyalurkan pembiayaan senilai Rp 232 triliun per September 2023, tumbuh 15,94% secara tahunan (yoy). Pembiayaan BSI pada kuartal III/2023 mendorong aset perusahaan tumbuh 14,23% yoy, menjadi Rp 320 triliun.
Direktur Keuangan & Strategy Ade Cahyo Nugroho mengatakan fungsi intermediasi perusahaan berjalan baik dengan ruang likuiditas yang masih cukup untuk ekspansi. Rasio pembiayaan terhadap simpanan (financing to deposit ratio/FDR) bank sebesar 88,3%.
Selain itu pembiayaan bank tumbuh dengan kualitas aset yang terjaga. “Loan growth salah satu yg tertinggi di industri dan bisa dilihat NPF yang juga perbaikan, jadi bukan hanya tumbuh agresif tapi juga perbaikan,” katanya dalam konferensi pers paparan kinerja kuartal III/2023, Selasa (31/10/2023).
Pada kesempatan yang sama, Direktur Manajemen Risiko Grandhis mengatakan bahwa kualitas aset naik berdasarkan empat indikator utama. Rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) nett turun menjadi 0,46% per September 2023.
Kemudian pembiayaan dalam risiko (financing at risk/FAR) turun dari 14,03% menjadi 10,63%. Selanjutnya cost of credit (coc) sebesar 1,35%, turun 4 basis poin (bps). “Terakhir coverage posisi September sebesar 189,56% di mana angka ini tumbuh 27,29% dibandingkan tahun lalu,” katanya.
Hingga September 2023, kata Grandhis, seluruh pembiayaan baru segmen wholesales berkinerja baik atau berstatus kolektibilitas 1. Pada periode yang sama sebanyak 99,68% retail berstatus lancar. (Zs/CNBC)
