KNews.id – Proses pengalihan polis nasabah Jiwasraya ke Holding BUMN asuransi PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Indonesia Financial Group/IFG) masih berlangsung. Meski begitu, ada segelintir pihak yang menolak skema tersebut.
Segelintir orang tersebut adalah para pensiunan BUMN yang menang putusan (inkarcht) atas gugatan polis bancassurance gagal bayarnya di Jiwasraya. Atas hal ini, Direktur Utama Indonesia Financial Group (IFG) Hexana Tri Sasongko mengatakan, akan ada konsekuensi jika para eks pegawai BUMN tersebut tetap menolak untuk ikut restrukturisasi.
“Tetap menolak berarti urusannya dengan perusahaan yang insolvency, dengan kata lain Jiwasraya,” ungkap Hexana kepada wartawan usai acara peluncuran kerja sama antara IFG Life dengan Bank BTN di Jakarta.
Namun perlu diingat, Jiwasraya sudah tidak lagi aktif sebagai perusahaan asuransi jiwa. Sehingga, nasabah yang menolak tersebut akan berurusan dengan penyelesaian perusahaan tidak sehat.
Hal ini sejalan dengan keterangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sebagaimana disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono di jawaban tertulis atas Konferensi Pers RDK OJK.
“Untuk yang masih menolak restrukturiasi, Jiwasraya diminta menawarkan kembali kepada pemegang polis. Dalam rangka mengantisipasi dampak penawaran kembali, Jiwaraya dan IFG Life diminta menyediakan dukungan (back up) permodalan yang mencukupi pengalihan polis ke IFG Life akibat perubahan pilihan pemegang polis yang sebelumnya menolak menjadi menyetujui restrukturisasi,” ujar Ogi.
Bila para pempol tetap menolak untuk ikut restrukturisasi, OJK mengatakan, nantinya proses pembayaran akan dilakukan melalui mekanisme likuidasi. Adaapun aset Jiwasraya yang tertinggal akan digunakan untuk membayar polis tersebut. (Zs/CNBC)
