spot_img
Jumat, Maret 29, 2024
spot_img

Bos Besar OJK Buka-Bukaan Soal Kondisi Lembaga Keuangan RI

KNews.id – Perkembangan perekonomian global dikatakan relatif lebih stabil dari pada sebelumnya. Demikian juga yang terjadi pada pasar keuangan global yang relatif lebih baik dari beberapa bulan sebelumnya, sekalipun belum bisa dikatakan bahwa badai sudah berlalu.

“Sehingga kita tetap harus mewaspadainya. Hal itu dapat dilihat dari rilis data perekonomian yang menunjukkan tekanan inflasi global agak mereda namun tetap di tingkat yg tinggi. Sehingga diprakirakan akan tetap mendorong pengetatan moneter di negara maju yang akan berdampak negatif kepada pertumbuhan ekonomi di sana yang sudah atau sedang di ambang resesi,” ujar Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar di Gedung DPR, Senin (5/6/2023).

- Advertisement -

Sementara itu persaingan geopolitik tetap makin tajam. kalaupun ada perbaikan, namun hal itu sama sekali belum signifikan yang juga telah berdampak persaingan rantai pasok produk-produk teknologi dunia, dan juga persaingan pada ketersediaan pasokan produk-produk strategik.

“Pelemahan aktivitas industri global dan pemulihan ekonomi Tiongkok belum sesuai ekspektasi optimis, sehingga mendorong penurunan harga komoditas. Di tengah kondisi global tersebut pertumbuhan ekonomi nasional saat ini tetap terjaga baik ditopang kinerja neraca perdagangan, namun perlu dicermati perkembangannya ke depan termasuk kinerja konsumsi domestik dan investasi yang diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi,” lanjut Mahendra.

- Advertisement -

Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut dirinya melihat beberapa potensi transmisi dari perkembangan tadi kepada sektor jasa keuangan yaitu kinerja sektor jasa keuangan dapat tertekan akibat tekanan kepada inflasi global yang mengakibatkan tingkat suku bunga yg tinggi dalam jangka yg lebih panjang, higher fo longer dan pengetatan likuiditas global.

Donwside risk tersebut berpotensi berdampak terhadap sektor jasa keuangan mengingat secara historis pertumbuhan kredit domestik turut dipengaruhi pertumbuhan ekonomi global, tingkat inflasi, dan harga komoditas.

- Advertisement -

“Di tengah volatilitas sektor keuangan global, stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia tetap stabil ditopang permodalan yang tinggi, profil risiko terjaga, dan likuiditas memadai,” tutupnya.

(Fhd/CNBC)

 

 

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini