spot_img
Jumat, Mei 3, 2024
spot_img

BNI Optimistis Kinerja di Tahun 2021 Lebih Positif, Ini Strateginya…

KNews.id- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengatakan pendapatan bunga bersih (net interest income) masih dapat tumbuh berkat penyaluran kredit di tengah pandemi, sekaligus memastikan fungsi intermediasi perseroan tetap berjalan. Kredit BNI tersalurkan pada segmen korporasi, segmen bisnis kecil, dan payroll loan dari segmen bisnis konsumer yang memiliki risiko rendah. 

Pada Desember 2020, penyaluran kredit di segmen korporasi meningkat 7,4% yoy menjadi Rp 309,7 triliun. Sementara itu, pertumbuhan kredit kepada segmen bisnis kecil masih sustain sebesar 12,3% yoy menjadi Rp 84,8 triliun. Demikian juga kredit konsumer yang masih tumbuh 4,7% yoy menjadi Rp 89,9 triliun pada akhir tahun lalu. 

- Advertisement -

Pertumbuhan kredit segmen kecil terutama disalurkan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR), adapun kredit konsumer sebagian besar tersalurkan dalam bentuk kredit pemilikan rumah dan payroll loan.

Penyaluran kredit tersebut ditopang oleh akumulasi Dana Pihak Ketiga (DPK). Pada akhir tahun 2020, DPK tumbuh 10,6% yoy menjadi sebesar Rp 679,5 triliun. Strategi perseroan untuk terus fokus pada peningkatan dana murah tercermin dari rasio CASA pada akhir Desember 2020 yang berada di level 68,4% atau meningkat 160 bps secara yoy. 

- Advertisement -

Upaya perseroan dalam peningkatan CASA berhasil menekan biaya dana pihak ketiga. Dampak positif dari penurunan biaya dana pihak ketiga ini diteruskan oleh bank kepada nasabah dalam bentuk penurunan suku bunga kredit. Direktur Keuangan Bank BNI Novita Widya Anggraini menyebut pihaknya menjadi salah satu bank yang aktif mendukung upaya–upaya pemerintah menekan dampak pandemi Covid-19, mulai dari restrukturisasi kredit hingga program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). 

BNI telah membukukan pinjaman yang direstrukturisasi dengan stimulus Covid-19 sebesar Rp 102,4 triliun atau 18,6% dari total pinjaman. Dimana berdasarkan segmen bisnis, restrukturisasi kredit diberikan kepada segmen korporasi sebesar Rp 44,2 triliun, segmen menengah Rp 21 triliun, segmen kecil Rp 28 triliun, dan Rp 9,2 triliun untuk segmen konsumer. 

- Advertisement -

Sebagian besar debitur yang mendapatkan fasilitas restrukturisasi pinjaman berasal dari sektor manufaktur 27,0% atau sekitar Rp 27,6 triliun; sektor perdagangan, restoran dan hotel sebesar 15,4% atau sekitar Rp 15,8 triliun; dan sektor pertanian sebesar 12,6% atau sekitar Rp 12,9 triliun. Ketiga sektor ini terdampak paling parah oleh pandemi dan merupakan 55% dari total pinjaman yang direstrukturisasi karena Covid-19. 

Untuk skema restrukturisasi, perseroan menggunakan beberapa skenario yang meliputi penjadwalan ulang pokok, penundaan pembayaran bunga, serta penurunan suku bunga. Pelaku usaha membutuhkan waktu untuk pulih dari dampak pandemi Covid-19. Tanpa restrukturisasi kredit, pengusaha tentunya akan berat menyangga permodalannya. BNI berharap debitur yang telah memanfaatkan restrukturisasi ini untuk tetap survive.

Selain mendukung program Restrukturisasi Kredit untuk menekan dampak Covid-19, BNI juga bersama-sama dengan bank-bank Himbara serta beberapa Bank Pembangunan Daerah (BPD) berperan aktif dalam program PEN pada tahun 2020 lalu. Akumulasi penempatan dana pemerintah dalam rangka PEN pada 2 tahap di BNI sebesar Rp 7,5 triliun.

“Dari target penyaluran kredit dalam rangka PEN, BNI telah merealisasikan penyaluran kredit sebanyak Rp 28 triliun atau setara 3,7 kali dana PEN, di atas target Rp 22,5 triliun. Fokus BNI menyalurkan kredit ke segmen UMKM Rp 24,26 triliun atau 86,64% total penyaluran kredit dalam rangka program PEN,” ujarnya di dalam video conference, Jumat (29/1).

Pada tahun 2021, BNI akan melangkah dengan lebih optimistis, setelah melalui tantangan yang cukup berat selama masa awal pandemi Covid-19. Untuk itu, BNI telah menggulirkan Transformasi BNI yang secara resmi dimulai pada 27 Januari 2021. Langkah-langkah transformasi yang disiapkan BNI akan memastikan perseroan tetap mampu tumbuh secara berkelanjutan. 

Manajemen telah menetapkan strategi untuk menjadikan BNI sebagai Lembaga Keuangan yang unggul dalam layanan dan kinerja secara berkelanjutan. Pada saat pandemi seperti saat ini, dimana bisnis secara umum menurun, BNI berinisiatif melakukan transformasi sebagai upaya akselerasi peningkatan kinerja keuangan secara berkelanjutan, serta menyempurnakan rencana jangka panjang BNI. 

Program Transformasi BNI ini berbasiskan value BNI RACE, yaitu Risk Culture, Agile, Collaboration, dan Execution Oriented. Dengan nilai – nilai BNI RACE yang diimplementasikan sehari-hari tersebut BNI dapat bersaing dengan kompetitor, mempersiapkan diri untuk melaju lebih kencang, memimpin persaingan, dan meraih kemenangan. (Ade)

Sumber: Kontan

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini