“Dampak kolaborasi ini sangat berarti untuk banyak UMKM yang sedang bangkit kembali setelah dirundung pandemi, terutama yang berada di luar Jabodetabek di mana akses pembiayaan cenderung terbatas. Modal Rakyat terus berkomitmen untuk mewujudkan inklusi keuangan melalui akses pinjaman bagi UMKM,” ujar Hendoko.
Seperti diketahui, akses terhadap permodalan masih menjadi salah satu hambatan bagi pelaku UMKM. Mengacu pada data Kementerian Koperasi dan UKM, setiap tahun penyaluran kredit perbankan ke UMKM bertahan di kisaran 20%. Masih rendahnya literasi keuangan di kalangan pelaku UMKM menjadi salah satu alasan terbatasnya pembiayaan usaha ke sektor ini. (Ach/Ibn)