KNews.id – Jakarta Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) menyiapan ribuan hektare lahan untuk memperkuat pasokan bahan pangan bagi Satuan-Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai wilayah di Indonesia.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengatakan, hal itu dilakukan sebagai wujud dukungan TNI AD terhadap salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto, Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Saya sudah memerintahkan para prajurit untuk menanam bahan pangan, sayuran, dan buah-buahan di lahan-lahan milik TNI AD, untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (BGN),” kata Maruli saat rapat bersama Badan Gizi Nasional (BGN), seperti dikutip dari siaran pers, Minggu (2/11/2025).
Menurut Maruli, sejak 3 bulan lalu dirinya sudah memperkirakan bahwa harga pangan akan beranjak naik akibat meningkatnya permintaan daging dan telur ayam, serta sayuran dan buah-buahan seiring dengan pertambahan jumlah SPPG yang beroperasi di seluruh Indonesia.
Karena itu, dia meminta jajarannya untuk menanami lahan milik TNI-AD dengan berbagai tanaman pangan, sayuran, dan buah-buahan. Termasuk beternak ayam, terutama ayam petelur. “Saya juga sudah memerintahkan kepada Kodim-Kodim untuk beternak ayam,” tegas perwira tinggi bintang empat itu.
Dapur MBG Makin Banyak, Kebutuhan Bahan Pangan Meningkat
Merespons hal itu, Wakil Kepala BGN Nanik Deyang menyambut baik. Menurutnya, pasokan dari TNI dipastikan sangat membantu program MBG berjalan lebih baik. “Kami sangat berterima kasih atas inisiatif TNI-AD dalam memperkuat pasokan bahan pangan untuk mendukung program MBG,” tutur Nanik.
Selain itu, lajut Nanik, dengan bertambahnya jumlah dapur MBG yang beroperasi, kebutuhan bahan pangan akan meningkat, sehingga bisa memicu kenaikan harga. “Sehingga, dengan pasokan yang mencukupi, harga pangan akan stabil,” yakin dia.
TNI Libatkan Petani Muda
Sebagai informasi, sejumlah lahan milik TNI sudah mulai diusahakan sejak beberapa bulan terakhir. Contoh, seperti lahan seluas 206 hektare di Gunung Hejo, Purwakarta; 300 hektare lahan di Takokak, Cianjur; 100 hektare di Puslatpur Baturaja, Lampung; 50 hektare di Pengalengan, Kabupaten Bandung; 600 hektare di Ciemas, Sukabumi; serta 60 hektare tanah di Cibenda, Sukabumi.
Diketahui TNI tidak sendiri, mereka turut menggandeng ratusan petani muda untuk ikut mengolah lahan pertanian itu tersebut.



