spot_img
Sabtu, April 20, 2024
spot_img

Bank Syariah Indonesia Resmi terbentuk, Begini Efek untuk IKNB Syariah

KNews.id- Ambisi pemerintah memiliki bank syariah terbesar akan terwujud. Bila tak aral melintang, 1 Februari 2021 besok, tiga bank syariah milik negara akan resmi merger dengan bendera PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).

Adapun kode saham bank hasil merger BSI ini di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah BRIS. Tak tanggung-tanggung acara opening bell ceremony di Istana Negara dan dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pukul 13.30 WIB.

- Advertisement -

Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) menilai kehadiran bank syariah terbesar ini bakal memberikan dampak bagi IKNB Syariah. Direktur Eksekutif KNKS Ventje Rahardjo menyatakan Bank Syariah Indonesia mempunyai basis konsumen yang besar, produk yang lengkap dan jaringan yang luas.

“Saya berharap BSI dapat menjadi prime mover dalam pengembangan ekosistem ekonomi syariah serta jadi pengayom bagi pengembangan industri keuangan syariah. Di samping itu, BSI diharapkan konsisten ikut dalam pengembangan ekosistem halal yang sudah dirintis oleh bank-bank eksisting sebelum merger, melalui perkuatan  kapabilitas dan eksposur pembiayaan wholesale baik di dalam dan luar negeri, serta melayani segmen UMKM dengan skema value-chain,” ujar Ventje kepada Kontan, Ahad (31/1).

- Advertisement -

Ia bilang keberadaan BSI untuk asuransi umum syariah dan asuransi jiwa syariah akan sangat positif. Begitupun bagi asuransi kerugian maupun penjaminan syariah. Lantaran BSI memiliki jaringan 1200 kantor, 20.000 pegawai dan 15 juta nasabah, serta permodalan yang kuat untuk mengawal pertumbuhan bisnisnya.

“Kekuatan pendanaan serta jumlah nasabah juga akan mendukung kebutuhan pengembangan bisnis multifinance syariah dan menyediakan transaction banking services bagi bisnis P2P lending syariah,” paparnya.

- Advertisement -

Ia bilang, hal ini bisa langsung terjadi, lantaran ekosistem syariah sudah mulai terbentuk. Bahkan bakal terjadi akselerasi pengembangan ekosistem syariah dengan beroperasinya BSI.

“Keberadaan sebuah bank syariah yang besar, tentunya lebih memberikan assurance bahwa pengelolaannya akan lebih governance. Berdampak bagi perusahaan asuransi yang mengelola risiko bank syariah baik aset bank syariah maupun agunannya,” ungkap Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Erwin Noekman.

Sementara itu, Ekonom dan Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah yang menilai kehadiran bank syariah terbesar ini tidak akan langsung mendorong IKNB syariah. Lantaran ekosistem halal dan syariah harus terbentuk lebih kuat terlebih dahulu.

“Perbankan syariah yang maju akan membantu tumbuh berkembangnya bisnis halal misalnya. Bisnis halal selanjutnya akan memunculkan kebutuhan jasa keuangan syariah diluar perbankan seperti kebutuhan asuransi syariah,” jelas Piter, Ahad (31/1).

Kendati demikian, Ia mengakui mergernya bank syariah BUMN bakal meningkatkan kapasitas daya siang yang tinggi. Apalagi saat ini, pangsa pasar bank syariah masih terbilang rendah.

Ia berharap BSI bisa menarik institusi pengelola dana islam global untuk masuk ke Indonesia menanamkan Dana. Seiring rencana pemerintah mendirikan lembaga pengelola investasi atau SWF Indonesia.

“Pemerintah bersama bank syariah hasil merger bisa menerbitkan SUKUK global dengan dukungan proyek-proyek infrastruktur pemerintah. Ini Akan sangat menarik bagi investor global yang berorientasi kepada instrumen syariah,” pungkasnya. (Ade)

Sumber: Kontan

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini