KNews.id – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencetak total aset pada semester I-2023 sebesar Rp 63,9 triliun, tumbuh secara year on year (yoy) 6,7%. Raihan tersebut merupakan yang terbesar sepanjang sejarah bank pertama murni syariah ini berdiri.
“Hasil ini menjadi indikator penting bahwa turnaround plan Bank Muamalat berjalan dengan lancar. Di tengah situasi bisnis yang menantang, Bank Muamalat mampu mewujudkan pertumbuhan bisnis yang sehat dan profit berkesinambungan,” ujar Direktur Utama Bank Muamalat Indra Falatehan dalam keterangan resmi, Rabu (16/8/2023).
Dia menjelaskan, total aset tersebut didorong oleh peningkatan pembiayaan yang tumbuh 7,8% (yoy) menjadi sebesar Rp 20,4 triliun. Pertumbuhan tertinggi tercatat pada pembiayaan berbagi hasil (musyarakah) yang tumbuh 22,3% (yoy).
Total modal Bank Muamalat tercatat sebesar Rp 7,0 triliun per 30 Juni 2023. Adapun rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 31,28% per akhir Juni 2023, berada jauh di atas ambang batas ketentuan regulator.
Sementara itu, Bank Muamalat berencana mencatatkan (listing) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Aksi korporasi ini hanya sebatas listing tanpa diikuti penawaran umum, sehingga tidak ada skema kepemilikan saham. Sebagai informasi, Bank Muamalat telah menjadi perusahaan terbuka sejak tahun 1993 tetapi sahamnya belum tercatat di BEI.
Tujuan dari listing ini selain untuk memenuhi ketentuan regulator adalah untuk memberikan kesempatan kepada publik untuk dapat ikut memiliki saham Bank Muamalat, serta untuk menambah likuiditas efek syariah di pasar modal.
“Kami berharap dengan tercatatnya saham Bank Muamalat di BEI nanti dapat turut berkontribusi dalam memperbesar dan mengembangkan pasar modal syariah di Indonesia,” pungkas Indra. (Zs/ID)