Jumlah ini hanya kalah dari India, di posisi pertama. Posisi Tiongkok sebenarnya bisa lebih tinggi andai pandemi Covid-19 tidak mendera pada dua tahun terakhir. Mungkin yang menjadi masalah adalah arus TKA ini jadi mempunyai keterkaitan dengan isu keamanan nasional negara, katakanlah jika yang pergi sekian ribu, tapi yang pulang ke Tiongkok lebih sedikit. Hal tersebut dapat menimbulkan prasangka mengenai agenda tersembunyi di balik kebijakan yang dibuat.
Bukan hanya itu, sebuah laporan dari Safeguard Defenders pada Desember tahun 2022, menyebut jika negeri yang dipimpin Xi Jinping itu sampai membuka “kantor-kantor polisi” di negara lain, demi kepentingan politik negara tersebut.
Kabar pembukaan kantor polisi itu, bertujuan entah untuk menangkap warga Tiongkok yang melarikan diri, atau untuk kepentingan lain. Apapun itu, yang jelas persoalan TKA Tiongkok ini masih akan jadi isu yang sensitif.