spot_img
Kamis, Maret 28, 2024
spot_img

Banjir TKA di Indonesia, Ternyata Sudah Menjadi Rencana RRC sejak Tahun 1990!

Sektor finansial adalah salah satunya. Tiongkok pada akhirnya terbuka terhadap investasi dari luar. Selain itu, perusahaan-perusahaan Tiongkok juga didorong untuk berinvestasi di luar negeri. Mengutip tulisan Mark Yaolin Wang dari University of Melbourne dalam Is China Learning from Its Neighbors? disebutkan bahwa hingga akhir tahun 1990-an, ada transisi di mana perusahaan perusahaan Tiongkok mulai melakukan investasi di negara lain.

Salah satu poin kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah adalah meminta perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk menyederhanakan prosedur pengiriman staf perusahaan dan para pekerjanya ke luar negeri. Terdapat poin soal kemudahan mengirimkan TKA Tiongkok ke negara tempat perusahaan- perusahaannya berinvestasi. Alasannya jelas, karena saat itu Tiongkok mulai mengadopsi model ekonomi ala Jepang dan Korsel.

- Advertisement -

Dapat dikatakan bahwa modifikasi dari Sogo Shosha dan Chaebols, di mana para konglomerat didukung aktivitas ekonominya, untuk menjadi makin besar. Sehingga, pemerintah merasa perlu menyeimbangkan arah pembangunan ekonomi itu dengan manfaatnya bagi masyarakat.

Harapannya, investasi di luar Tiongkok juga mendatangkan remitansi alias dana balik dari tempat perusahaan-perusahaan mereka berinvestasi. Hal inilah yang membuat angka pekerja asal Tiongkok menjadi besar di luar negeri. Jika berkaca dari data World Bank di tahun 2020, Tiongkok mendapatkan remitansi atau pengiriman uang dari pekerja di luar negeri mencapai US$ 59,5 miliar.

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini