spot_img
Jumat, April 19, 2024
spot_img

Bangsa Indonesia: Mudah Percaya, Lupa, dan Menyerah Berakhir Nestapa

Jokowi ingin terlibat dalam kegiatan di sektor lingkungan setelah tak lagi menjabat presiden. Selagi masih memiliki kekuasaan telah merusak lingkungan dimana mana Bung Lenin mengatakan : “kebohongan yang diajarkan terus menerus dikemudian hari akan dianggap sebagai sebuah kebenaran”.

Telah datang kebohongan berkali kali masih dipercaya dan di lahab sebagai sebuah berita benar Erving Goffman menggunakan mekanisme panggung ini untuk menganalisis dunia sosial di Indonesia. Ada panggung depan (front stage), ada panggung belakang (back stage). Panggung depan sering berbeda 180 derajat dengan panggung belakang. Cliffort Geertz adalah ahli antropologi asal Amerika (AS).

- Advertisement -

Ia memakai istilah “negara panggung” alias theater state untuk memotret dinamika kekuasaan di Indonesia. “Ya Indonesia sudah berubah menjadi “negara panggung” alias theater state”. Simbolisme, persepsi, narasi dan drama lebih penting ketimbang realitas.

Pemimpin Boneka seringkali diasosiasikan untuk pemimpin yang ucapan, peran, dan sikapnya dikendalikan orang lain. Saat manggung,  dikendalikan peran panggungnya oleh sutradara. Pemimpin boneka, selalu bermain watak, seperti pelawak bisa ketawa, sekalipun situasinya sedang gawat. Ini biasa terjadi. Inilah yang oleh Goffman disebut dengan dramaturgi.

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini