Kesimpulannya
jika pun hal terkait yang disampaikan Bamsoet bukan asumsi ( praduga tanpa data empirik ) namun perspektif oleh sebab berdasarkan analisa data ( studi dan komparasi ) ilmiah dan andai- pun ” memiliki bahan ilustrasi yang prediksinya red bip”, yang diilustrasikan dapat menyulut terjadinya pergolakan yang berdampak perpecahan bangsa di negara ini, yang akan mirip dengan negara Syria atau Irak, subtansial merupakan beban dan tanggung jawab penyelenggara negara yang sejak dini harus memiliki agenda antisipatif.
Namun yang jelas penanganan tindak pidana korupsi, jajaran eksekutif dan legislatif tidak becus dan tidak serius, hal ini yang terekam dibanyak mata dan benak anak bangsa.
Maka, lebih baik Bamsoet serukan para pejabat publik atau pejabat penyelenggara negara, agar konsentrasi dan fokus kepada hal pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi, ini faktual sebagai hal primer melalui tindakan dan hasil yang konkrit hal yang dibutuhkan bangsa dan negara ini agar dapat maju dan manjur sebagai antisipasi perpecahan, dan perlu mafhum justru pelakunya yang terbanyak adalah dari pihak eksekutif selain legislatif.
Demikian tanggapan terhadap isi sambutan Bambang Soesatyo. (Bay)
