spot_img
Kamis, Mei 2, 2024
spot_img

Bahas Utang Negara, Kwik Kian Gie dan Stafsus Sri Mulyani ‘Adu Mulut’ di Twitter

KNews.id- Mantan Menko Perekonomian di Kwik Kian Gie beradu argumen soal utang pemerintah dengan Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo di media sosial, Twitter.

Perseteruaan ini dimulai ketika Kwik Kain Gie menulis dalam akun twitter-nya @kiangiekwik, bahwa utang besar yang jatuh tempo tidak masalah karena bisa dibayar dengan utang baru. Di sisi lain, dia menuturkan bahwa obligasi pemerintah Indonesia laris manis karena pemerirntah berani bayar bunga tinggi.

- Advertisement -

“Yang bayar bunga yanag membengkak terus kan kaum milenial yang pandai membuat unicorn?,” ujar Kwik.

Membalas cuitan Kwik, Yustinus membagikan posisi yield surat utang pemerintah.Dia menegaskan yield utang pemerintah cukup rendah dibandingkan beberapa negara setara.

- Advertisement -

“Terutama yang SUN dalam USD. Tingkat bunga pun semakin rendah. Mari bicara dengan data Pak!,” tulisnya.

Dalam data yang dibagikan, perbandingan grafik yield SBN Indonesia dengan beberapa negara dalam periode 23 Oktober 2020 dan 2 Januari 2021. Data tersebut menunjukkan yield dari SBN Indonesia turun dari 4,38 persen pada Oktober 2020 menjadi 4,14 persen pada Januari 2021. Kwik Kian Gie membagikan cuitan kembali. Dia mengaku tidak paham mengapa pernyataannya di Twitter terkait dengan utang dianggap sebagai kritik.

- Advertisement -

“Kan sangat jelas yang saya katakan bahwa utang besar tidak masalah, karena kalau jatuh tempo bisa dibayar dengan menerbitkan obligasi atau SUN lagi,” ujarnya, Sabtu (6/2).

Yustinus membalas bahwa dirinya hanya mengklarifikasi tuduhan soal obligasi pemerintah laris manis karena berani bayar bunga tinggi. Kwik lanjut berargumen, utang besar memperbesar yield modal sendiri. Dia kemudian membagikan perhitungan imbal hasil utang. Tak lama berselang, Kwik mengungkapkan bahwa dirinya merasa takut setelah memberikan pendapat berbeda dengan maksud baik.

“Langsung saja di-buzzer habis2an, masalah pribadi diodal-adil,” ujarnya.

Kwik Kian Gie pun membandingkan dengan kondisi kebebasan berpendapat pada era kepemimpinan Presiden Soeharto. Menurutnya, saat itu dia diberi kolom di sebuah harian nasional untuk mengajukan kritik-kritik yang tajam tanpa ada masalah yang muncul setelahnya.

Kwik Kian Gie pun membandingkan dengan kondisi kebebasan berpendapat pada era kepemimpinan Presiden Soeharto. Menurutnya, saat itu dia diberi kolom di sebuah harian nasional untuk mengajukan kritik-kritik yang tajam tanpa ada masalah yang muncul setelahnya. (Ade)

Sumber: Bisnis

Berita Lainnya

Direkomendasikan

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini