Sunday, February 5, 2023
Keuangan News
  • Nasional
    • Hukum
    • Kebijakan
    • Makro Ekonomi
    • Peristiwa
    • Politik
  • Internasional
    • Afrika
    • Amerika
    • Asia
    • Australia
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Keuangan
    • Asuransi
    • Leasing
    • Liputan Khusus
    • Perbankan
    • Syariah
    • UKM
  • Investasi
    • Emiten
    • Market / Pasar
    • Properti
  • Khazanah
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Tokoh
    • Travel
    • Wisata
  • Advertorial
  • KN English
  • Opini
No Result
View All Result
  • Nasional
    • Hukum
    • Kebijakan
    • Makro Ekonomi
    • Peristiwa
    • Politik
  • Internasional
    • Afrika
    • Amerika
    • Asia
    • Australia
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Keuangan
    • Asuransi
    • Leasing
    • Liputan Khusus
    • Perbankan
    • Syariah
    • UKM
  • Investasi
    • Emiten
    • Market / Pasar
    • Properti
  • Khazanah
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Tokoh
    • Travel
    • Wisata
  • Advertorial
  • KN English
  • Opini
No Result
View All Result
KeuanganNews.id
No Result
View All Result
Home Internasional Amerika

AS Pertimbangkan Ledakkan Bom Nuklir

by Redaksi
28/05/2020 10:43 PM
in Amerika, Headline, Internasional
A A
Share on FacebookShare on Twitter

KNews.id- Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan untuk meledakkan bom nuklir dalam sebuah uji coba untuk pertama kalinya sejak 1992. China langsung bereaksi dengan menyampaikan keprihatinan serius atas rencana Washington. Jika benar-benar menguji coba senjata pemusnah massal itu, maka pemerintah Donald Trump akan “mengkhianati” kebijakan puluhan tahun AS yang menentang tes senjata nuklir.

Menurut laporan The Washington Post pekan lalu, administrasi Trump membahas rencana itu pada 15 Mei pada pertemuan pejabat senior AS yang mewakili badan-badan keamanan nasional terkemuka. Rencana muncul setelah Rusia dan China dituduh melakukan uji coba senjata nuklir berdaya rendah. Moskow dan Beijing membantah tuduhan itu dan sejauh ini tidak ada bukti kuat yang mendukung tuduhan tersebut.

“Kami sangat prihatin dengan laporan itu,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian ketika mengomentari laporan rencana Amerika menguji coba bom nuklir, seperti dikutip CGTN, Selasa (26/5). 

Baca juga:

Menjelang Peringatan Setahun Invasi, Ukraina Prediksi Putin Siapkan Serangan Besar

Didesak Mundur, Sekjen PDIP Pasang Badan untuk Kepala BRIN

Hanya Ikuti Perintah Ferdy Sambo, Hendra Kurniawan Minta Dibebaskan dari Hukuman

Beijing menegaskan Perjanjian Larangan Uji Nuklir Komprehensif (CTBT) yang menyerukan untuk melarang semua ledakan nuklir adalah pilar penting dari sistem kontrol senjata nuklir internasional. CTBT telah menjadi perjanjian penting untuk mencapai tujuan non-proliferasi nuklir global dan perdamaian dunia.

“Meskipun itu (CTBT) belum berlaku, pelarangan uji coba nuklir telah menjadi norma internasional. CTBT sangat penting untuk pelucutan nuklir, non-proliferasi serta perdamaian dan keamanan dunia. Semua lima negara senjata nuklir, termasuk AS, telah menandatangani perjanjian dan berkomitmen untuk moratorium uji coba nuklir,” kata Zhao.

“AS telah melakukan uji coba nuklir dengan jumlah tertinggi. Kami mendesaknya untuk memikul kewajibannya dan menghormati komitmennya dengan menjunjung tinggi maksud dan tujuan perjanjian itu dan berkontribusi pada pelucutan senjata internasional dan rezim non-proliferasi, alih-alih mengganggu lebih lanjut stabilitas global,” papar Zhao mengingatkan Washington.

Pertemuan 15 Mei oleh para pejabat senior AS tidak menyimpulkan dengan keputusan apa pun untuk melakukan tes bom nuklir, tetapi seorang pejabat senior administrasi Trump mengatakan kepada TheWashington Post bahwa pembahasan proposal itu sedang berlangsung.

AS tercatat sebagai satu-satunya negara di dunia yang telah menggunakan senjata nuklir selama masa perang, tetapi sejak 1945 setidaknya delapan negara telah secara kolektif melakukan lebih dari 2.000 tes senjata nuklir, hampir setengahnya dilakukan Amerika. AS telah melakukan total 1.032 uji coba senjata nuklir dengan yang terakhir diberi nama kode “Divider” di Nevada pada 23 September 1992.

Aktivis non-proliferasi memperingatkan bahwa rencana apa pun oleh negara kekuatan nuklir utama untuk melakukan ledakan uji coba senjata dapat memiliki konsekuensi destabilisasi yang mengarah ke perlombaan senjata baru.

“Sebuah pembukaan kembali uji coba oleh AS akan menjadi undangan bagi negara-negara bersenjata nuklir lainnya untuk mengikutinya,” Daryl Kimball, direktur eksekutif Asosiasi Kontrol Senjata, kepada The Washington Post.“Itu akan menjadi senjata awal bagi perlombaan senjata nuklir yang belum pernah terjadi sebelumnya. Anda juga akan mengganggu negosiasi dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, yang mungkin tidak lagi merasa terdorong untuk menghormati moratorium uji coba senjata nuklir,” katanya. (ADE&CGTN)

Tags: nuklir as

Berita Terkait

Rusia
Eropa

Menjelang Peringatan Setahun Invasi, Ukraina Prediksi Putin Siapkan Serangan Besar

05/02/2023 1:00 AM
Hasto PDIP Tegaskan Tak Pernah Provokasi Jokowi untuk Reshuffle Menteri NasDem
Headline

Didesak Mundur, Sekjen PDIP Pasang Badan untuk Kepala BRIN

05/02/2023 12:01 AM
Hendra Kurniawan Ungkap Informasi Pelecehan PC dari Ferdy Sambo
Headline

Hanya Ikuti Perintah Ferdy Sambo, Hendra Kurniawan Minta Dibebaskan dari Hukuman

04/02/2023 11:00 PM

Discussion about this post

Recent News

Rusia

Menjelang Peringatan Setahun Invasi, Ukraina Prediksi Putin Siapkan Serangan Besar

05/02/2023 1:00 AM
Hasto PDIP Tegaskan Tak Pernah Provokasi Jokowi untuk Reshuffle Menteri NasDem

Didesak Mundur, Sekjen PDIP Pasang Badan untuk Kepala BRIN

05/02/2023 12:01 AM
Hendra Kurniawan Ungkap Informasi Pelecehan PC dari Ferdy Sambo

Hanya Ikuti Perintah Ferdy Sambo, Hendra Kurniawan Minta Dibebaskan dari Hukuman

04/02/2023 11:00 PM
Politikus NasDem Serang PDIP dan Presiden Terkait Kebijakan Impor

Politikus NasDem Serang PDIP dan Presiden Terkait Kebijakan Impor

04/02/2023 10:00 PM
Dikunci Mati Megawati, Jokowi Tiga Periode Meregang Nyawa

Dikunci Mati Megawati, Jokowi Tiga Periode Meregang Nyawa

04/02/2023 9:30 PM
Holywings Resmi Ditutup, Gus Miftah ke Karyawan: Jangan Jadi 'MTS'

Gus Miftah: Orang NU Lebih Dulu Masuk Surga Dibandingkan Muhammadiyah

04/02/2023 9:00 PM
Golkar Berpeluang Gabung ke Koalisi Perubahan

Golkar Berpeluang Gabung ke Koalisi Perubahan

04/02/2023 8:00 PM
Plt Ketum PPP Ungkap Peluang Penundaan Pemilu 2024 Makin Kuat?

Plt Ketum PPP Ungkap Peluang Penundaan Pemilu 2024 Makin Kuat?

04/02/2023 7:00 PM
Ekonomi Tumbuh Tinggi, Nyatanya yang Miskin Makin Miskin

Jokowi Gagal Atasi Kemiskinan

04/02/2023 6:00 PM
Angka Kejahatan di Jepang Meningkat pada 2022

Angka Kejahatan di Jepang Meningkat pada 2022

04/02/2023 12:00 PM

Populer

  • Aparat sedang Dalami Dugaan Ratusan Tentara RRC Masuk Indonesia

    Aparat sedang Dalami Dugaan Ratusan Tentara RRC Masuk Indonesia

    4580 shares
    Share 1832 Tweet 1145
  • Terseret Kasus Reklamasi, MAKI Meminta Heru Budi Dipecat!

    2549 shares
    Share 1020 Tweet 637
  • Surya Paloh: Tak Menutup Kemungkinan NasDem Gabung ke KIB!

    2084 shares
    Share 834 Tweet 521
  • Setelah Mengakui sebagai Orang RRC, Kembali Ngabalin Menegaskan Keturunan Bali!

    2021 shares
    Share 808 Tweet 505
  • Cara Berbohong dan Ngeles Gibran Mirip Jokowi

    1920 shares
    Share 768 Tweet 480

ABOUT US

Keuangan News

Follow us on social media:

  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
  • Advertisement
  • Privacy
  • Kontak Kami

© 2023 Keuangannews.id

No Result
View All Result
  • Nasional
    • Hukum
    • Kebijakan
    • Makro Ekonomi
    • Peristiwa
    • Politik
  • Internasional
    • Afrika
    • Amerika
    • Asia
    • Australia
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Keuangan
    • Asuransi
    • Leasing
    • Liputan Khusus
    • Perbankan
    • Syariah
    • UKM
  • Investasi
    • Emiten
    • Market / Pasar
    • Properti
  • Khazanah
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Tokoh
    • Travel
    • Wisata
  • Advertorial
  • KN English
  • Opini

© 2023 Keuangannews.id