“Tapi kalau kita menyampaikan kabar tadi, mesin pencetak fakta-fakta tidak benar, itu merendahkan audiens kita, nah penghargaan itu lah yang ingin kita jaga,” katanya.
Anies Baswedan menekankan kalau dirinya adalah tipe orang yang tidak memperdulikan apa kata pengguna media sosial terkait dirinya. Baginya, hanya pendapat sejarawan yang dianggap penting dan bernilai.
“Apa yang disampaikan di media sosial hari ini itu 2-3 minggu lagi akan lewat kok. Di sosial media kita bisa dipuji-puji setinggi langit, sekarang. Besok bisa dicaci-maki luar biasa. Tetapi para sejarawan akan menilai kita dengan data yang lengkap. Mereka akan menulis dengan informasi yang lengkap,” tuturnya.
Selain membahas soal buzzer, Anies Baswedan turut menjawab pertanyaan mengenai kelanjutan nasib pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) apabila ia berhasil menjadi Presiden RI berikutnya. Menurut Anies Baswedan, perihal kelanjutan pembangunan IKN, dirinya akan patuh terhadap peraturan yang berlaku di Indonesia.