KNews.id- Danai pengembangan ekspansi bisnis, PT MRT Jakarta (Perseroda) akan mendorong salah satu anak perusahaannya, PT Integrasi Transit Jakarta (ITJ) untuk melangsungkan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham pada 2022.
“Kami akan mendorong anak perusahaan untuk IPO, salah satunya PT ITJ. Mudah-mudahan bisa terealisasi pada 2022 atau paling lambat pada 2023,” kata Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda), William Sabandar dalam jumpa pers secara virtual di Jakarta, kemarin.
Willliam mengungkapkan, ITJ yang merupakan perusahaan hasil kolaborasi antara PT MRT Jakarta dan PT Transportasi Jakarta (operator Transjakarta) baru dibentuk pada Oktober tahun lalu. Mayoritas saham ITJ (90%) dimiliki PT MRT Jakarta dan sisanya (10%) dikuasai PT Transportasi Jakarta.
Tahun lalu, kata William Sabandar, PT ITJ membukukan laba indikatif Rp 6,1 miliar. Per 31 Desember 2020, PT ITJ memiliki aset Rp 5 miliar yang belum bersedia merinci ancar-ancar jumlah saham ITJ yang akan dilepas ke publik berikut target dana IPO yang dibidik perusahaan tersebut.
Sebagai informasi, PT MRT Jakarta (Perseroda) bersama PT Transportasi Jakarta berkolaborasi membentuk PT ITJ secara resmi tahun lalu. Kolaborasi itu ditandai penandatanganan surat pernyataan penyetoran modal PT ITJ antara PT MRT Jakarta dan PT Transportasi Jakarta pada 6 Oktober 2020.
Penandatanganan dilakukan Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar dan Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, Sardjono Jhony Tjitrokusumo di Depo MRT Jakarta Lebak Bulus. Menurut William, PT ITJ dibentuk untuk mengelola kawasan berorientasi transit dan memanfaatkan peluang peningkatan intensitas koefisien lantai bangunan (KLB). “Itu sebagai salah satu bentuk insentif dalam pembangunan kawasan berorientasi transit melalui perencanaan yang dilakukan pengelola kawasan sepanjang koridor MRT Jakarta,” kata William Sabandar. (AHM)
Sumber: Neraca
