Salah satu cara yang akan ditempuh pemerintah untuk menurunkan angka kemiskinan di tahun depan, adalah lewat program Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek). Lewat program tersebut pemerintah diharapkan sudah memiliki sistem satu data terintegrasi untuk memetakan kondisi sosial-ekonomi masyarakat.
“Dengan survei register sosial ekonomi dari BPS (Badan Pusat Statistik), sehingga semua instrumen yang ada di APBN Kita bisa berfokus pada kelompok miskin,” jelas Sri Mulyani.
Pengumpulan data Regsosek akan dilakukan oleh BPS pada 15 Oktober – 14 November 2022 dengan pendekatan akar rumput (bottom up). Semua warga akan didata tanpa terkecuali.
Regsosek nantinya akan menjadi basis data kependudukan data tunggal, untuk menjalankan berbagai program pemerintah, seperti perlindungan sosial (perlinsos).
Menurut mantan petinggi Bank Dunia, negara tidak hanya akan menggunakan instrumen bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Sembako, dalam upaya membantu masyarakat miskin.
Program menurunkan angka kemiskinan juga akan ditempuh lewat Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD). Juga lewat kementerian/lembaga yang lain, yang akan didorong untuk menurunkan angka kemiskinan.