Menteri Keuangan Sri Mulyani telah memahami risiko dari resesi ekonomi. Dia melihat ketidakpastian global tahun depan masih akan membayangi perekonomian dunia, tak terkecuali di Indonesia. Namun, dia mengungkapkan pemerintah optimistis angka kemiskinan akan mencapai 7,5% – 8,5% pada 2023.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan dalam pemulihan ekonomi dan menjaga stabilitas makro ekonomi juga berkontribusi positif terhadap penurunan tingkat kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan.
“Pemerintah akan melanjutkan program perlindungan sosial untuk mendorong tingkat kemiskinan pada tahun 2023 kembali menurun di kisaran 7,5% hingga 8,5%,” jelas Sri Mulyani dalam sidang paripurna, dikutip Senin (3/10/2022).
Sri Mulyani usai sidang paripurna mengungkapkan, pemerintah optimistis dengan upaya menekan kemiskinan pada tahun depan, meski dibayangi resesi global.