1. Dituduh Narkoba
Mohammed bin Nayef sempat dituduh menggunakan narkoba saat dia dilengserkan.
Menurut seorang rekan keluarga kerajaan beberapa pangeran senior diberi tahu bahwa Nayef tak layak menjadi raja karena masalah narkoba, demikian dikutip The Guardian.
Nayef pun terpaksa mundur karena dianggap kecanduan obat penghilang rasa sakit, demikian dikutip Reuters.
“Raja datang menemui MbN (Mohammed bin Nayef) dan mereka berdua di ruangan itu. Dia [Raja Salman] mengatakan kepadanya: ‘Saya ingin Anda mundur, Anda tak mendengarkan saran untuk perawatan atas kecanduan Anda yang berbahaya dan mempengaruhi keputusan Anda’,” kata salah satu sumber dekat bin Nayef.
Meski begitu, sejauh ini tak ada informasi lebih lanjut apakah Mohammed bin Nayef betul-betul menggunakan narkoba atau tidak.
Namun, seorang teman dekat bin Nayef pernah mengungkapkan kekhawatirannya perihal masalah kesehatan mantan Putra Mahkota Saudi itu selama beberapa tahun belakangan.
Mantan pejabat Badan Intelijen AS (CIA) yang merupakan teman dekat bin Nayef, Bruce Riedel, mengatakan sang pangeran kerap mengalami rasa sakit dan terdapat tanda stres pascatraumatik.
Kondisi itu memaksa dia menggunakan obat-obatan sehingga membuat teman-teman dekatnya khawatir ia kecanduan obat.