KNews.id – Pada tanggal 17 September 2023, pukul 13.45 WIB, saya menelepon ke 14008 (telepon premium) CS UOB. Diterima oleh CS agen Ibnu.
Sebenarnya, saya ingin mengajukan kenaikan limit permanen kartu kredit UOB. Akan tetapi, akibat ketidakprofesionalan dari kerja agen Ibnu dalam memverifikasi data saya dan tidak dapat mengirim SMS OTP ke nomor HP saya yang terdaftar. Jadi, beliau mempersulit saya dengan meminta menelepon melalui HP yang terdaftar. Saya pun marah akibat ketidakprofesionalan dari CS agen Ibnu. Saya meminta berbicara dengan atasannya, diberikan alasan atasannya sibuk sehingga tidak bisa berbicara dengan saya. Akhirnya, saya pun marah dan meminta menutup kartu kredit tersebut secara permanen.
Sekali lagi, agen Ibnu bilang tidak bisa menutup kartu kredit ini dengan alasan belum terverifikasi, padahal dari pihak bank yang tidak bisa mengirimkan SMS OTP tersebut. Semua pembicaraan ini terekam dalam sistem UOB dan pembicaraan terputus hampir 15 menit.
Saya mencoba menelepon 14008 untuk yang kedua kalinya. Pada tanggal 17 September 2023 pukul 14.01 WIB, diterima oleh CS agen perempuan yang namanya saya lupa. Akhirnya, saya mengajukan komplain atas kejadian sebelumnya dan meminta menutup kartu kredit UOB saya. Data saya diverifikasi melalui SMS OTP dan berhasil.
CS agen perempuan tersebut hanya meminta maaf atas ketidaknyamanan saya dan sudah membuat laporan penutupan kartu kredit saya yang akan diproses dalam waktu 3 hari ke depan. Saya akan ditelepon oleh tim dari UOB.
Pertama, saya kecewa dengan layanan verifikasi data melalui SMS OTP. Jika gagal, nasabah yang dirugikan, akibat menelepon telepon premium ini (menghabiskan pulsa dari nasabah), yang beruntung dari pihak bank UOB karena mendapat keuntungan/profit dari telepon premium ini.
Kedua, untuk menutup kartu kredit, sangat sulit sekali, padahal tidak ada hutang, bahkan masih ada kredit Rp23.500,- karena saya membayar lebih dari tagihan yang tercetak. (Zs/NRS)
Narsum : Sebastianus Daniel Wijaya
