spot_img
Kamis, April 25, 2024
spot_img

Ada Apa dengan Arab Saudi? Raja Salman Sembunyi di Istana Gurun selama 482 Hari

KNews.id- Penguasa Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud dilaporkan tengah bersembunyi di sebuah istana di gurun. Bahkan, Business Insider menulis, ia sudah berada di dalam tempat tersebut 482 hari.

Hal tersebut menimbulkan spekulasi tentang kesehatannya. Termasuk apakah Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) akan segera naik tahta. “Ia diyakini memiliki demensia, menurut sejumlah ahli dan setelah menjalani operasi kandung empedu di Juli 2020,” tulis media itu dikutip CNBC Indonesia .

- Advertisement -

Mengutip Tasnim News Agency, Raja Salman berada di istana di Neom di wilayah yang baru dikembangkan di Laut Merah. Otoritas Arab Saudi menyebut sang raja sedang “beristirahat dan bersantai” sejak 12 Agustus 2020. Operasi kandung empedu menjadi penyebab. Begitu juga demensia yang disebutkan sejak 2015 lalu.

Sementara itu, Bernard Haykel, pakar terkemuka politik Arab Saudi di Universitas Princeton, menyebut bahwa Raja Salman sejak saat itu selalu memimpin rapat secara virtual dari Neom. Pihak Kerajaan dilaporkan sangat berhati-hati karena mereka ingin Raja Salman tetap hidup.

- Advertisement -

“Dia berada di Neom karena itu sebenarnya lebih aman, karena membatasi akses kepadanya,” ujarnya.

“Meskipun Raja Salman terpencil, dia memiliki perawatan medis terbaik yang bisa dibeli dengan uang.”

- Advertisement -

Memberi Ruang ke MBS

Soal MBS, Haykel menyebut bahwa fakta ini memang memberi ruang bagi sang Putra Mahkota untuk lebih memainkan kekuasaannya. Pangeran yang akrab disapa MBS ini seringkali muncul di publik serta acara-acara internasional dan juga mengambil peranan besar dalam pembukaan dan modernisasi Arab Saudi.

Meski menjadi pewaris tahta, MBS memiliki citra yang kurang baik di mata dunia Barat. Pangeran yang dianggap sebagai penguasa de facto Saudi itu seringkali membungkam bahkan membunuh kritikusnya.

Salah satu kasus kontroversial MBS adalah pembunuhan Jurnalis Saudi yang aktif mengkritik pemerintahan Riyadh, Jamal Khashoggi. Ia dibunuh di konsulat Arab Saudi di Istambul talun 2018.

Bahkan, akibat kasus ini, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut bahwa negosiasi antara Pasan Sam dan Arab Saudi harus dilakukan langsung antara dirinya dan Raja Salman dan tidak dengan MBS. Haykel menyebut bahwa dengan logika itu, ketika MBS menjadi raja, ia akan menjadi setara diplomatik dengan Biden. (AHM/cnbc)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini