spot_img
Selasa, April 30, 2024
spot_img

Ketika MbS Mencoba Melepaskan Arab Saudi dari Ketergantungan pada AS

KNews.id-Putra mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman atau MbS banyak melakukan gebrakan. Mulai dari memodernisasi perekonomian, merangkul musuh tradisionalnya, sampai pelan-pelan melepaskan diri dari pelindung utamanya, Amerika Serikat.

Hal itu terlihat dari keregangan hubungan dengan Washington, menjalin kerja sama dengan raksasa dunia lainnya, China, atau memperbaiki hubungan dengan seteru tradisionalnya, Iran, yang juga musuh bebuyutan AS.

- Advertisement -

MbS juga memotong produksi minyak OPEC, yang membuat dunia kekurangan pasokan dan bikin marah konsumen.

Strategi tersebut dirancang untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan Arab Saudi fokus pada rencana transformasi ekonomi MbS yang luas, Visi 2030, di mana dia telah menggelontorkan ratusan miliar dolar, berharap hal itu akan membuka kerajaan konservatif untuk bisnis dan pariwisata di tengah persaingan regional yang meningkat.

- Advertisement -

Pergeseran strategis dimulai pada 2019 setelah serangan dahsyat terhadap fasilitas minyak Saudi Aramco – saat itu Riyadh mempertanyakan komitmen keamanan AS ke wilayah tersebut – dan mendapatkan momentum setelah serangan Israel terhadap target Iran, kata para analis.

“Arab Saudi bergerak dari pelepasan ke keterlibatan untuk memungkinkannya fokus mendorong Visi 2030,” kata analis Saudi, Abdulaziz Sager.

- Advertisement -

Kerajaan itu telah melakukan upaya diplomatik, memulihkan hubungan dengan Iran dan menyetujui pemulihan hubungan dengan Suriah dalam upayanya untuk membangun kembali aliansi regional, alih-alih bersandar sepenuhnya pada Amerika Serikat, sekutu lama kekuatan besarnya.

Arab Saudi berencana untuk mengundang Presiden Suriah Bashar al-Assad ke pertemuan puncak Liga Arab yang diselenggarakan Riyadh pada bulan Mei, sebuah langkah yang secara resmi akan mengakhiri isolasi regional Suriah.

Menjauhi AS, Mendekat ke China
Kerajaan juga mengumumkan keputusan untuk bergabung dengan Organisasi Kerja Sama Shanghai yang dipimpin China, sebuah tanda bahwa kerajaan itu membina hubungan jangka panjang dengan Beijing dengan mengorbankan Amerika Serikat.

Seorang pejabat Saudi mengatakan Amerika Serikat dan China adalah mitra yang sangat penting bagi Riyadh.

“Kami tentu berharap untuk tidak menjadi bagian dari persaingan atau perselisihan antara dua negara adidaya. Kami bukan negara adidaya, tetapi kami adalah pemain penting di kawasan dan ekonomi global,” kata pejabat yang menolak disebutkan namanya itu. .

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan pada hari Senin, 3 April 2023, bahwa Riyadh tetap menjadi mitra strategis bagi Washington meskipun keduanya tidak menyetujui semua masalah. Washington dan Riyadh bekerja untuk mengatasi tantangan keamanan bersama, katanya.

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini