KNews.id-Kematian wanita muda bernama Mahsa Amini usai ditahan polisi moral bulan lalu bukan disebabkan pemukulan di kepala maupun organ vital milik almarhum. Pihak Amerika Serikat (AS), Zionis Israel maupun Uni Eropa sengaja memanfaatkan kematian Mahsa Amini dengan menyulut demonstrasi sehingga terjadi kerusuhan.
“Pada 7 Oktober 2022, organisasi Kedokteran Forensik Iran menjelaskan kematian Mahsa Amini bukan disebabkan oleh pukulan di kepala atau organ vital dan anggota tubuh melainkan akibat hipoksia serebral, gangguan irama jantung mendadak, penurunan tekanan darah dan kehilangan kesadaran, serta kekurangan oksigen ke otak,” kata Kedubes Iran di Indonesia dalam pernyataan kepada redaksi keuangannews, Rabu (19/10).