KNews – BNI memantau nasabah tajir, buru instrumen obligasi tenor pendek. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk tetap memacu bisnis wealth management di tengah peningkatan ketidakpastian global.
General Manager Divisi Wealth Management BNI Henny Eugenia menyatakan Nasabah BNI Emerald masih memiliki appetite untuk menempatkan dananya pada Obligasi pemerintah dan Reksadana Saham.
“Dengan adanya advisory dari Relationship Manager dan Investment Specialist, Nasabah BNI Emerald sudah mulai teredukasi untuk melakukan diversifikasi asset dan portofolio investasi sehingga terbagi porsinya dengan baik sesuai profil risiko nasabah masing-masing,” tuturnya kepada Kontan.co.id pada Selasa (12/7).
Lanjutnya, dalam dua minggu terakhir, transaksi di pasar obligasi terutama obligasi tenor pendek-menengah menjadi pilihan utama nasabah BNI Emerald.
Ia menyatakan pertumbuhan nasabah BNI Emerald di Mei 2022 ini naik sebesar 6% secara YoY dan AUM BNI Emerald pun berjalan seiring dimana secara YoY mengalami pertumbuhan sebesar 7%.
Pertumbuhan tertinggi di lima bulan pertama 2022 ini diperoleh dari portofolio produk investasi yang naik sebesar 21%.
Ia melihat tren ke depannya akan semakin banyak nasabah BNI Emerald yang membutuhkan advisory dari RM yang mempunyai expertise di wealth management.
Kebutuhan nasabah untuk digital akses juga semakin meningkat dimana semua transaksi bisa dengan mudah dilakukan melalui mobile banking termasuk review portofolio dan transaksi produk investasi.
“BNI telah menambahkan beberapa fasilitas di mobile banking antara lain pembuatan rekening investasi untuk nasabah yang baru pertama kali mau membeli produk investasi, sehingga nasabah bisa berinvestasi sejak awal tanpa harus ke cabang sama sekali. Melihat tren yang ada maka pertumbuhan bisnis Wealth Management BNI di tahun 2022 diharapkan bisa dobel digit,” pungkasnya. (RKZ/kkci)