spot_img
Jumat, Oktober 24, 2025
spot_img
spot_img

Negara Eropa Siaga Perang, Warga Diminta Timbun Makanan dan Logistik Darurat

KNews.id – Jakarta – Sejumlah negara di Eropa sudah meminta warga negaranya mempersiapkan persediaan makanan dan logistik menyusul kemungkinan konflik bersejata hingga perang pecah di benua ini.

Rencana tersebut merupakan dampak yang ditimbulkan dari perang Rusia-Ukraina, rivalitas geopolitik, sabotase infrastruktur, hingga peperangan elektronik.

- Advertisement -

Negara-negara tersebut mempersiapkan rencana dalam panduan yang bisa digunakan warga dalam masa krisis.

Berikut negara-negara Eropa yang siaga perang dan meminta warga menimbun makanan.

- Advertisement -

Jerman
Kantor Federal Perlindungan Sipil dan Bantuan Bencana Jerman (BBK) untuk pertama kalinya dalam 35 tahun merilis peringatan kemungkinan perang pecah.

Peringatan itu tertuang dalam dokumen “Berisap Menghadapi Krisis dan Bencana” untuk kesiapsiagaan darurat. Panduan tersebut merupakan respons Jerman atas perang Rusia-Ukraina dan ancaman Kremlin terhadap keamanan Eropa, demikian dikutip Turkiye Today, Senin (20/10).

Dalam panduan tersebut, BKK meminta warga menyetok bahan makanan untuk 3-10 hari jika krisis atau perang terjadi.

BKK bahkan merinci bahan makanan atau logistik lain jika dalam kondisi darurat seperti delapan peti air, kaleng sayuran 800 gram sebanyak 20 unit, 12 kaleng buah, 7-9 karton susu, minyak goreng, telur, dan produk daging.

Inggris
Tak cuma Jerman, Inggris juga menerapkan hal serupa. Mereka mengimbau seluruh rumah tangga menimbun makanan kaleng, air, obat-obatan, dan makanan untuk hewan peliharaan.
Strategi Inggris menyatakan musuh meletakkan fondasi untuk konflik di masa depan, bergerak cepat, dan menyebabkan gangguan besar di sektor energi atau rantai pasokan.

“Untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun kita harus secara aktif mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan Inggris berada di bawah ancaman langsung, berpotensi dalam skenario perang,” demikian keterangan dalam dokumen panduan pemerintah untuk masa krisis, dikutip media lokal Inggris.

- Advertisement -

Mantan Menteri Pertahanan dan Anggota Parlemen Tobias Ellwood mengatakan Inggris harus “bangun dan mulai bersiap” karena kemungkinan “serangan zona abu-abu” kemungkinan besar akan berdampak ke pasokan energi dan pangan.

Swedia
Anggota baru Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Swedia, meluncurkan inisiatif cadangan pangan nasional pertama sejak Perang Dingin saat ketegangan dengan Rusia meningkat.

Pemerintah Swedia mengalokasikan 575 juta kronor (Rp998 miliar) untuk penyimpanan biji-bijian darurat dengan prioritas awal diberikan ke wilayah utara negara itu, demikian dikutip Newsweek.

Langkah ini menyusul peringatan dari negara-negara di sisi timur NATO tentang ancaman keamanan yang ditimbulkan Rusia usai dituduh mengirim drone ke wilayah udara anggota NATO, Polandia.

Uni Eropa
Pada Maret lalu, Uni Eropa juga merilis dokumen setebal 18 halam untuk mewanti-wanti warga menghadapi realitas baru akibat perang Rusia-Ukraina, ketegangan geopolitik yang meningkat, sabotase infrastruktur hingga peperangan elektronik.

Uni Eropa bahkan menyarankan warga di Benua Biru itu menimbun makanan dan logistik penting lain untuk menopang selama 72 jam dan memastikan siap menghadapi keadaan darurat.

“Dalam kasus gangguan sistem, periode awal adalah yang paling kritis,” demikian dokumen Uni Eropa.

Dalam rilis resmi, mereka menyebut Eropa perlu mengubah pola pikir untuk menumbuhkan budaya kesiapsiagaan dan ketahanan.

Uni Eropa juga menyerukan pelajaran kesiapsiagaan masuk dalam kurikulum sekolah termasuk membekali pelajar dengan keterampilan melawan disinformasi dan manipulasi.

“Realitas baru menuntut tingkat kesiapsiagaan yang baru di Eropa,” kata Presiden Uni Eropa Ursula von der Leyen.

“Warga negara kita, Negara Anggota kita, dan pelaku bisnis kita membutuhkan perangkat yang tepat untuk bertindak, baik dalam mencegah krisis maupun bereaksi cepat ketika bencana terjadi.”

Inisiatif nampaknya berfungsi sebagai peringatan bagi negara anggota soal situasi keamanan blok tersebut.

(NS/CNN)

Berita Lainnya

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti
- Advertisement -spot_img

Terkini