spot_img
Selasa, April 30, 2024
spot_img

DPK di BNI Syariah Melesat Menjadi Rp45,65 T

KNews.id- BNI Syariah mencatat kenaikan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 21,76 persen secara tahunan (year on year/yoy) mencapai Rp 45,65 triliun. dari sebelumnya Rp 37,49 triliun.

Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo mengatakan, pertumbuhan DPK ini didorong oleh pertumbuhan dana murah (CASA) dalam bentuk giro dan tabungan.

- Advertisement -

Rasio CASA BNI Syariah pada kuartal III-2020 sebesar 65,15 persen, naik dibandingkan periode sama tahun 2019 sebesar 61,95 persen. Abdullah bilang, pertumbuhan dana murah BNI Syariah didukung oleh transaksi digital mobile banking. Hingga kuartal III-2020, transaksi naik 119 persen (yoy) sebanyak 33,8 juta transaksi dibanding 15,4 juta transaksi tahun lalu.

“Sejalan dengan pertumbuhan transaksi melalui Mobile Banking yang dilakukan oleh nasabah, transaksi Zakat, Infaq, Shadaqah dan Wakaf (Ziswaf) melalui channel mobile banking juga tumbuh secara signifikan sebesar 182 persen (yoy),” kata Abdullah dalam siaran pers, Jumat (6/11).

- Advertisement -

Sedangkan, jumlah transaksi e-banking BNI Syariah yang berasal dari BNI mobile banking, BNI SMS banking, dan BNI internet banking meningkat 108 persen (yoy) menjadi 36,1 juta.

Oleh karena itu, kenaikan DPK berkontribusi terhadap total aset BNI Syariah yang mencapai Rp 52,39 triliun sampai kuartal III tahun 2020, naik sebesar 19,30 persen (yoy), dari Rp 43,92 triliun.

- Advertisement -

Abdullah bilang, BNI Syariah memang melakukan beberapa strategi untuk meningkatkan DPK. Antara lain dengan optimalisasi penghimpunan dana murah melalui layanan digital banking Hasanah Mobile.

“Begitupun dengan kerja sama dengan institusi untuk layanan payroll dan cash management, pemanfaatan dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), memaksimalkan potensi tindak lanjut implementasi Qanun LKS Aceh, dan lainnya,” tutur Firman.

Sedangkan sisi pembiayaan, realisasi pembiayaan BNI Syariah sebesar Rp 32,28 triliun dengan komposisi pembiayaan yang seimbang. Tercatat segmen konsumer berkontribusi sebesar Rp 16,40 triliun menyumbang 50,80 persen, diikuti segmen Komersial sebesar Rp 7,74 triliun (23,97 persen), dan segmen Kecil dan Menengah Rp 6,18 triliun (19,15 persen). (FHD)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini