KNews.id- Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dapat mencapai Rp15.000 di 2025.
“Nilai tukar rupiah masih ada tren kecenderungan penguatan, meskipun terbatas. Hal ini karena pemilihan global dan domestik akan meningkatkan aktivitas perdagangan. Saat ini ekspor tumbuh lebih tinggi dari impor, sehingga trade account kita positif dan CAD (current account deficit) menurun atau menjadi surplus,” kata Sri Mulyani seperti dikutip youtube DPR, Selasa (1/6).
Lanjutnya, terdapat beberapa faktor yang diperkirakan dapat mendorong penguatan rupiah, yakni pemulihan ekonomi global dan domestik serta aktivitas perdagangan internasional. Selain itu, ada dampak positif dari beberapa langkah reformasi struktural seperti omnimbus law, pembentukan Lembaga Pengelola Invetsasi.
” Stance kebijakan moneter AS yang masih akomodatif dan langkah reformasi sektor keuangan untuk memperdalam pasar,” bebernya.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo optimistis dengan kondisi nilai tukar rupiah pada 2022 dengan memproyeksi Rp 14.100-14.500 per dolar AS. Namun, Indonesia harus bersiap pada tahun depan jika Bank Sentral AS, The Fed merubah stance kebijakan moneternya.
“Karena semua ini akan berpengaruh terhadap imbal hasil surat berharga negara kita maupun nilai tukar rupiah sehingga perlu diantisipasi,” tandasnya. (Ade/idx)