KNews.id – Jakarta – CEO Meta Mark Zuckerberg baru-baru ini membuat pernyataan yang mengejutkan. Sebab, dalam kesaksiannya di persidangan antimonopoli melawan FTC (Komisi Perdagangan Federal AS), ia menyebut kalau era media sosial telah berakhir.
Dalam kesaksiannya, seperti dikutip dari Vanity Fair, Selasa (13/5/2025) Mark Zuckerberg menyebut kalau Meta saat ini tak lagi sekadar tempat untuk terhubung dan berbagi dengan teman serta keluarga. Hal yang sudah dilakukan Meta Facebook sejak lama.
Kini, menurut Mark, Meta telah berevolusi menjadi platform penelusuran dan hiburan yang lebih luas. Sebab, algortima di platform Meta kini lebih sering menyajikan konten dari kreator dan akun asing, ketimbang dari kenalan pengguna sendiri.
“Mayoritas pengalaman pengguna kini lebih pada menjelajahi soal minat mereka, hiburan, serta hal-hal semacam itu,” ucap Mark yang dilaporkan oleh Reuters.
Ia mengungkap, pengguna Facebook hanya mengonsumsi 20 persen konten dari kenalan mereka, sedangkan di Instagram hanya 10 persen.
Untuk itu, ia mengatakan, kalau platform Meta tak lagi fokus pada relasi pribadi atau media sosial. Pernyataan ini sekaligus menjawab tudigan FTC yang menyebut Meta telah memonopoli pasar platform sosial dengan mengakusisi Instagram dan WhatsApp.
Strategi Mark Zuckerberg Jawab Tudingan Monopoli
Perubahan itu pun sempat memantik kritik keras dari pengguna. Meski sempat ditarik, perubahan tersebut nyatanya masih terus berlanjut hingga saat ini.
Selain itu, dalam persidangan itu juga diungkap sebuah email internal Meta dari 2022. Disebutkan, kalau perusahaan berniat untuk menghapus konsep jaringan pertemanan dan memulainya dari awal.