KNews.id – Jakarta, Yaqub Hasibuan selaku kuasa hukum Jokowi skakmat Roy Suryo soal skripsi Jokowi yang ditelitinya. Hingga saat ini Roy Suryo masih ngotot dan yakin bahwa ijazah Jokowi palsu. Pasalnya, Roy menemukan sejumlah kesalahan pada skripsi Jokowi.
Sedangkan menurut Roy font tersebut baru dirilis sekitar tahun 1992.
Selain itu Roy Suryo mempermasalahkan ejaan nama dosen pembimbing Jokowi, Prof. Dr. Ir. Achmad Soemitro. Kata dia harusnya Soemitro ditulis hanya menggunakan huruf U, Sumitro.
Ada juga masalah tanggal yang tidak tertera di atas tanda tangan Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Pengacara Jokowi, Yakup Hasibuan mengatakan dalam proses skripsi ada yang namanya perbaikan.
“Kalau kita ingat bahwa skripsi yang dimiliki mahasiswa untuk sidang skripsi itu pasti nanti setujui lebih dulu,” kata Yakup. Setelah disetujui barulah mahasiswa disuruh untuk mencetak beberapa rangkap sebagai salinan.”Setelah disetujui oleh para penguji, barulah diminta kita mencetak yang banyak salinannya untuk keperluan lain. Satu salinan dikasih perpustakaan fakultas, satu salinan perpustakaan yang punya universitas, satu dosen pembimbing, satu dosen penguji,” kata Yakup Hasibuan.
Dengan begitu berarti skripsi yang ada di perpustakaan adalah salinan, bukan yang asli.
“Artinya skripsi yang ada di perpustakaan itu adalah salinan setelah yang disetujui. Karena yang disetujui itu ada coretan dosen. Lulus dengan pebaikan. Nah perbaikan ini tuh yang nanti akan diperbaiki baru nanti dicetak, baru nanti masuk perpustakaan,” kata Yakup.
“Jangan sampai seakan-seakan bahwa itulah skripsi pak Jokowi yang dipakai untuk syarat kelulusan yang ada di perpustakaan,” kata Yakup Hasibuan. Walau demikian, Roy Suryo berkukuh skripsi yang ada di perpustakaan merupakan asli. Sebab menurut Roy, meskipun revisi skripsi tersebut harus sudah ditandatangan.
“Meskipun itu direvisi tetap yang dikumpul di kampus itu adalah yang sudah penuh dengan tanda tangan juga. Tidak boleh kita kumpulkan di perpustakaan yang masih kosong,” katanya. Ia merujuk pada dua tanda tangan di halaman depan skripsi Jokowi.
“Terbukti yang dikumpulkan Jokowi saat di skripsi halaman depan ada tanda tangan, meskipun tanda tangannya meragukan kok namanya juga beda abjadnya u ditulisnya oe, kemudian depannya profesor kok belakangnya masih doktor, sama tidak ada lembar pengujiannya,” kata Roy Suryo.
Ia mengaku mendapatkan skripsi tersebut dari perpustakaan Fakultas Kehutanan UGM.
“Versi resmi yang diberikan wakil rektor dan itu milik perpustakaan Fakultas Kehutanan, clear, itu resmi. Dan mereka mengatakan hanya ini skripsinya,” kata Roy Suryo. Dekan Fakultas Kehutanan UGM Sigit Sunarta sambil melihat secara langsung penampakan skripsi Jokowi. Sigit menerangkan mulai dari salinan ijazah yang disimpan pihak kampus.
“Salinan ijazah ini, kalau ijazah aslinya dipegang yang bersangkutan, Joko Widodo,” katanya. Yakin jika Ijazah Jokowi Palsu, kini tampaknya Roy Suryo kebingungan ketika ditanya oleh kuasa hukum mantan presiden Joko Widodo, Yakup Hasibuan.
Ketika dicecar Yakup Hasibuan tampaknya Roy Suryo ragu-ragu, padahal sebelumnya ia yakin jika Ijazah Jokowi palsu. Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu justru malah cuci tangan dan menyalahkan orang yang memposting ijazah Jokowi.
“Kalau ada seorang ahli yang mengatakan, saya sudah menganalisa, ada dokumen saya ambil dari online,” kata Yakup Hasibuan dikutip dari Youtube Kompas TV, Minggu (4/5/2025).
Mendengar itu, Roy Suryo pun langsung memberikan klarifikasi. “Gak, ini sama sekali bukan online,” kata Roy Suryo. Hal itu pun membuat Yakup Hasibuan semakin bersemangat.
“Dari mana mas? yang ijazah mas ambil?,” tanya Yakup lagi. Sempat mengelak, Roy Suryo justru membahas soal skripsi Jokowi yang ia yakini tidak benar.
“Ijazahnya adalah memang, kan ijazah kita pastikan dari ketika skripsinya itu tidak benar, berarti ijazahnya pasti tidak benar,” kata Roy Suryo. Tak puas dengan jawaban itu, Yakup Hasibuan pun kembali mencecar soal sumber ijazah Jokowi yang ia analisa.
“Bukan, mas kan menganalisa ijazah, ada fotonya katanya tidak sesuai, itu dari mana?,” tanya Yakup. Akhirnya Roy Suryo pun mengaku kalau itu ia dapatkan dari postingan seseorang.
“Oke, itu tadi seseorang yang menuliskan, katanya dia mendapatkan langsung dari Pak Jokowi,” jawab Roy Suryo lagi. Mendengar itu, Yakup Hasibuan pun kembali bertanya soal analisa dokumen dari online.
“Tapi apakah boleh sebagai seorang ahli, mas kan seorang ahli, sering di persidangan kan. Boleh gak source of dokumennya yang dianalisa oleh seorang ahli forensik, itu bukan berasal dari dokumen asli?,” kata Yakup Hasibuan.
“Makanya kita tunggu,” kata Roy Suryo tak berani menjawab. “Menganalisa copy, boleh nggak?,” tanya Yakup Hasibuan lagi. Namun Roy Suryo lagi-lagi tak memberikan jawaban, justru malah meminta diperlihatkan yang asli.
“Oke gapapa, makanya nanti kita tunggu, kita tunggu kalau nanti mas punya yang asli, kita bandingkan,” kata dia.
Bahkan jika terbukti hasil analisanya salah, Roy Suryo mengatakan kalau itu kesalah orang yang memposting ijazah tersebut.
“Kalau ternyata itu yang kemarin dianalisis juga oleh saya dan doktor Rismon itu tidak benar, orang itu yang pernah memposting, yang katanya asli itu, katanya dia dapat dari Pak Jokowi itu, penyebar hoaxnya dia,” katanya yakin.
“Tapi yang menganalisa seakan-anak itu palsu siapa mas?,” cecar Yakup lagi. Meski mengaku pihaknya yang mengatakan palsu, namun Roy Suryo tetap tak mau disalahkan. “Loh kita, karena kalau itu palsu berarti yang disebar hoax itu palsu kan. Gak ada yang salah,” katanya sambil tertawa.
Pengakuan Rismon Sianipar Ahli Digital Forensik Dapat Teror di Bali
Pengakuan Rismon Sianipar ahli digital forensik dapat teror di Bali imbas klaim ijazah Jokowi palsu,
Sebelum mendapat teror di Bali, Rismon Sianipar sudah lebih dulu dilaporkan langsung oleh Joko Widodo ke Polda Metro Jaya atas tuduhan pencemaran nama baik dalam kasus dugaan ijazah palsu.
Meski dilaporkan, Rismon menegaskan pendapatnya bahwa ijazah Jokowi palsu adalah berdasarkan kajian ilmiah. “Kajian ilmiah kok dituduh hasutan,” kata Rismon saat dimintai tanggapannya saat menghadiri acara di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (30/4/2025).
“Kajian kan itu ilmu forensik. Analisis dokumen palsu ya outputnya antara palsu dengan asli dan hasil kajian ilmiah saya hasilnya palsu,” lanjutnya. Dalam kesempatan itu, Rismon juga membeberkan dirinya sudah beberapa kali mendapatkan teror setelah membeberkan dugaan ijazah palsu Jokowi.
“Kendaraan saya di kampung di rusak. Pertama itu kaca sebelah kiri, terus yang kedua sekitar beberapa minggu lalu itu kaca depan kanan dan tengah sama bannnya itu disayat sampai gabisa dipakai lagi,” kata Rismon saat ditemui di Jakarta Pusat pada Rabu (30/4/2025) dikutip dari TribunJakarta.com.
Ia menegaskan bahwa teror hanya menargetkan kendaraan dan tidak menyerangnya secara pribadi. Namun, ia menilai kejadian tersebut sebagai bentuk intimidasi. Sebelumnya, Roy Suryo selaku orang yang juga turut dilaporkan oleh Jokowi, menanggapi santai pelaporan tersebut.
“Kita kemarin kan sebenarnya mempertanyakan kenapa dari dulu sampai dengan sekarang itu Jokowi tak pernah mau hadir baik laporan apapun di persidangan.
Jadi kalau sekarang, yang saya lihat tadi datang ke Polda Metro Jaya dengan kuasa hukumnya, itu menurut saya ada satu kemajuan,” kata Roy Suryo ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (30/4/2025).
Roy Suryo berharap dengan keputusan Jokowi melaporkannya ke Polda Metro Jaya, Presiden Ke-7 RI itu juga berani untuk datang ke persidangan dugaan ijazah palsu yang kini tengah bergulir di Solo, maupun terhadap laporan yang dilakukan di tempat lain.
“Dan kalau dia sudah berani datang lapor, dia juga harus berani datang untuk nanti di BAP terhadap pelaporan yang lain.
Jadi polisi juga menurut saya harus fair kerjakan semuanya, Jangan sampai hanya laporannya Jokowi saja yang diproses tapi laporan yang ada di Solo, itu sudah persidangan dan laporan yang ada di Bareskrim milik TPUA, itu tidak dijalankan,” papar Roy Suryo.
Diketahui, Jokowi melaporkan langsung lima orang ke Polda Metro Jaya dalam polemik tuduhan ijazah palsu.
Jika mengacu pada inisial yang beredar maka orang-orang yang dilaporkan Jokowi adalah mantan Menpora Roy Suryo, Rismon Sianipar selaku Ahli digital forensik, dokter Tifauziah Tyassuma, Wakil Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) Rizal Fadillah dan satu orang berinisial K yang belum diketahui siapa sosoknya.
Kecuali K, empat nama lainnya adalah orang yang dilaporkan oleh relawan Pemuda Patriot Nusantara ke Polres Jakarta Pusat atas tuduhan penghasutan dalam kasus ijazah Jokowi.
Jokowi melaporkan lima orang terlapor dengan Pasal 310 dan 311 KUHP tentang pencemaran nama baik serta Pasal 27a, Pasal 32, dan Pasal 35 UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).